"Kiss me on my lips first and i'll tell you what happened to me".
🤍🤍🤍
Bisikan dari Sean membuat Isabella mau tak mau mencium bibir manis Sean, Sean pun tidak tinggal diam ia mengangkat kedua tangannya dan meletakkan serta melingkar tangannya pada leher Isabella.
Isabella yang ingin menghentikan ciuman tersebut tidak bisa karna kedua tangan Sean yang memaksa Isabella untuk tetap mencium nya membuat Isabella memberontak.
Beberapa detik Isabella dengan cepat mendorong tubuh Sean menjauh dari dirinya dan melepas pangutan pada bibirnya.
Sean yang di dorong pun hanya terdiam lalu tersenyum kecil, "bibir Isa manis banget, Sean mau coba lagi boleh?" Tanya Sean.
"Katakan sekarang apa yang terjadi padamu?" Bukannya menjawab Isabella malah memberikan pertanyaan lain membuat Sean cemberut.
"Sean kan gak bisa naik motor sama mobil jadi Sean di anter pulang sama pak Udin, supir pribadi kita. Tapi hari ini dia gak masuk gara-gara ambil cuti karna istrinya habis ngelahirin jadi ya Sean pergi ke sekolah sama papa trus pulang nya jalan kaki"
"Sean lewat belakang sekolah yang sepi waktu pulang sekolah, trus Sean gak sengaja nyenggol preman, Sean udah minta maaf tapi dia gak mau maafin Sean"
Perlahan Sean menunduk bersamaan juga air mata yang sudah mengalir, "Sean di marahin, Se-an di katain ban-ci hiks karna tadi Sean nangis trus hiks hiks hiks p-preman nya ambil kayu trus hiks pukul Sean sampai kayak gini, dia hiks hiks pukul dua pundak Sean sama punggung Sean jika hiks" Tangis Sean pecah dengan langsung Isabella memeluknya dan berusaha menenangkan nya, ia tidak menyangka Sean mendapatkan perlakuan yang tidak layak seperti itu.
Namun perlahan saat Isabella memeluknya, ia mengeluarkan senyum miringnya lalu. Tidak menyangka karangan palsu yang di buatnya ini di percayai oleh Isabella dengan begini Isabella akan merasa kasihan padanya hingga ia akan terus memanjakan Sean.
Sebenarnya ia bukan korban pemukulan seperti itu namun ia pelakunya, ia berbohong pada Isabella dan juga keluarganya perihal Sean tidak bisa membawa motor atau mobil, entah apa tujuan Sean melakukan itu.
🤍🤍🤍
Dua jam berlalu, kini jam sudah menunjukkan pukul 4 sore. Isabella kini tengah berada di meja rias dan melakukan rutinitas yang ia lakukan sehabis mandi, memakai lip balm, cream muka serta tak lupa memakai fondation pada kissmark yang belum hilang pada kedua pundaknya.
Jujur Isabella sangat ceroboh saat tadi, ia lupa memakai fondation untuk menutup kissmark tersebut hingga membuat Sean bertanya dalam pelukannya saat melihat kemerahan pada pundak Isabella.
Isabella jujur? Tentu saja tidak, ia mengatakan kalau ini di gigit nyamuk tadi malam entah bertapa lugunya Sean membuat Sean mengangguk mengerti.
Dua jam ia memanjakan Sean dengan kelakuan Sean yang gampang menangis hingga ia tidak mengerti lagi, berapa banyak Sean keluarkan air mata dalam sehari? Sisa berapa lagi air mata Sean yang tersimpan?.
Dua jam ia memanjakan Sean, mengikuti kemauan Sean hingga Sean tertidur dengan selimut yang menyelimuti tubuhnya yang tidak memakai pakaian atas.
Ini terjadi pada saat Sean dengan lugu dan polosnya meminta Isabella membuat kissmark pada tubuhnya yang ia katakan 'cupang' dan tentu saja Isabella menolak keras.
Isabella yang memang tidak mau dan juga ia tidak tau cara membuat kissmark itu menolak dan membuat Sean ngambek dan menangis lagi, itu menyebalkan sebenarnya disini yang kakak yang mana yang adik yang mana.
Isabella yang tadi tidak perduli saat Sean menangis karna permintaan nya ia tolak, ia pun mendiamkan Sean, membiarkan Sean menangis di ujung ruangan.
Satu menit berlalu, Sean masih tidak berhenti menangis. Isabella nyerah mendiamkan Sean yang tak kunjung berhenti menangis. Ia pun mendekati Sean dapat dilihatnya hidung nya memerah, matanya sembab serta bibirnya yang mengeluarkan darah saat Sean mengigit keras-keras bibirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menjadi Tokoh Figuran?
Teen FictionAudrey Azura Haitama adalah seorang gadis cantik yang sangat pendiam dan cuek dengan keadaan sekitar, hidupnya selalu penuh dengan buku dan lagu. Namun siapa sangka ada hal yang ditutupi Audrey, hal yang ditutupi oleh sikap cuek dan tidak perduli i...