CALLYSTA |♛| 27

219 5 0
                                    






Bian merengkuh pinggang Lysta, ia menatap Lysta lekat. Tangannya bergerak mengelus lembut pipi Lysta. "Berani banget natap laki-laki lain!." Lirih Bian dengan suara khas nya menyapu bibir lysta.

Lysta tidak bisa berkata kata, karna ini salah nya. Ia tidak mengontrol diri saat melihat Arkan.

Bian keluar dari ruang ganti, kemudian membayar dress yang lysta pakai. "Gue duluan." Kata Bian pada Anna, yang masih bingung.

"Kak, gak usah ganti baju lagi, pakek aja dress ikut."

Lysta keluar dari ruang ganti."Kamu udah pilih dress nya?."

"Udah kok, yok!. Dress kakak udah dibayar sama abang."

"Ahh, mau kemana lagi?."

"Aku mau beli kado, bagusnya kasih apa ya?." Mereka berdua keluar dari toko dress tersebut. Lysta kepikiran Bian, apa dia marah dengan nya?.

"Bian ke mana?." Tanya Lysta.

"Gak tau, katanya duluan tadi."

Anna sudah mendapatkan kado buat temannya, lalu mereka berjalan ke parkiran untuk segera pulang. Bian ternyata menunggu mereka di mobil.

"Anna! Hay!." Dua gadis menyapa Anna, mereka sepertinya teman Anna.

"Eh Hay!," Sapa balik Anna. "Kalian apa kabar?." Anna memeluk temen temennya.

"Baik, lo gimana?."

"Sangat baik, oh ya kenalin nih kakak gue Lysta namanya."

"Oh Hay kak!." Sapa mereka.

"Kok gue gak tau lo punya kakak secantik ini." Kata teman Anna yang rambut biru. Lysta hanya tersenyum.

"Anna, kakak duluan." Lysta memasuki mobil. Bian sama sekali tidak menatap nya.

"Ya,"

Anna mengutuk kaca mobil di samping lysta." Kakak duluan aja sama abang, aku mau ke cafe sama temen."

"Oke, tapi jangan sampai tengah malam, jaga diri baik-baik." Peringat lysta pada Anna.

"Iyah, kalian juga hati hati."

Bian melajukan mobil nya keluar area mall. Di perjalanan keduanya saling diam, Lysta sesekali melirik Bian. Cowok itu tidak menatap Lysta sama sekali. Wajah Bian terlalu datar membuat Lysta takut. Dia beneran marah dengan nya.

"Yayan, kamu marah sama aku?." Tanya Lysta hati hati menarik ujung jaket Bian. Bian tak menjawab ia fokus nyetir. "Yayan, jangan diam aja dong." Bian tetap diam tidak menjawab.

Sampai di rumah. Entah kenapa Bian membawa nya kembali ke rumah mereka berdua. Cowok itu masuk duluan, Lysta mengikutinya. Lysta membuka pintu kamar, ia tidak melihat keberadaan Bian disana padahal jelas jelas Lysta melihat Bian masuk ke kamar. Mungkin karena gelap jadi tidak terlalu jelas.

Seseorang memeluk Lysta dari belakang, Bian mengeratkan lilitan tangannya pada perut lysta. Bau alkohol dengan wangi Bian bercampur, sejak kapan cowok itu meminum alkohol?.

CALLYSTA! |END| (Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang