hallo! aku mau ngucapain banyak banyak makasii buat temen temen yang udah selalu support cerita cerita aku, udah dukung aku dari awal sampai saat ini. makasi ya, maaf jga karena gabisa blsin satu satu komentar kalian, tapi aku pastikan aku baca, kalau ada saran atau ada masalah bisa langsung dm aku ya. terimakasihhhhh
**
"Pak?"
Menyesal rasanya meminta Clarissa menghidupkan televisi setelah melihat bayangan payudara gadis itu yang bulat saat membelakangi cahaya, padahal bajunya samasekali tidak mengundang birahi pria, namun karena bahannya yang sedikit tipis itu membuat payudara bulat tanpa bra didalamnya terlihat jelas didepannya.
Lantaran merasakan panas diwajahnya, Sam berdehem seolah tidak melihat apapun, namun belum juga usai pasca kejadian barusan, Sam malah dibuat kembali salah fokus sebab baru menyadari puting gadis itu yang terlihat jelas dibalik dres malam yang dikenakan Clarissa.
"Ada lagi pak? kalo nggak, saya mau tidur lagi."
Sam kembali berdehem, apa Clarrisa benar-benar sedang menggodanya?
"Kepala saya sakit, tolong dipijat."
Sambil mendengus, Clarissa berjalan mendekat. "Kenapa, nggak mau?"
"Mau kok," balasnya sambil tertawa menahan kekesalan didalam hatinya.
Dengan langkah perlahan Clarissa semakin mendekat, membuat Sam menelan salivanya kasar, menncoba menahan matanya yang terus melirik pada payudara Clarrisa yang bulat, bahkan kini gadis itu tengah menunduk sambil mengulurkan tangannya untuk memijat kepalanya yang memang sakit.
Dalam hatinya membatin, kenapa gayanya harus begini sih?
Sam bahkan bisa merasakan bagaimana payudara itu bergerak-gerak setiap kali gadis itu bergerak, kekanan dan kekiri seirama dengan gerakan Clarissa. Bohong jika ia tidak tergoda melihat payudara gadis 20an tahun dihadapannya ini meskipun terlapis kain, Sam tau, ia bisa membayangkan betapa kenyalnya benda bulat berlemak itu.
Pria itu hampir gila, fantasinya malah melayang kemana-mana, Sam malah membayangkan bagaimana jika Clarrisa duduk diatas pangkuannya dengan ia yang tengah menyusu dipayudara bulat gadis itu, yang sudah jelas membangunkan saraf saraf sensitif gadis itu sampai Clarissa sange seperti dirinya dan akhirnya mereka akan saling memuaskan satu sama lain.
"Akh!"
"Kenapa pak, saya kekencengan ya mijatnya?"
Sam menggeleng, malas menatap Clarrisa. "Saya mau mandi, tolong siapin air hangat."
Sam tau CLarrisa kesal bukan main saat mendengar [ermintaanya, jelas telihat dari bagaimana gadis itu berjalan dan menaiki anak tangga menuju kamarnya dilantai dua. Namun, ia tidak bisa terus terusan berada didekat Clarissa seperti ini atau ia akan menerkam gadis itu dan memperkosanya. Ia butuh waktu untuk meredakan juniornya yang menegang didalam celana kerjanya ini.
Entah sudah berapa lama ia tidak masuk kedalam memek hangat seorang gadis, pekerjaannya akhir-akhir ini memang membuatnya tidak memiliki waktu untuk bermain dan memuaskan kontolnya yang mulai terasa nyeri karena lama tidak pelepasan. Haruskah ia mengocok kontolnya sendiri malam ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
Darkness Think Fangirl - NC-21++ (NCT ot-23)
FanfictionORIGINAL FICTION! cerita ini hanya fiksi belaka. Saya harap pembaca bisa lebih bijak dalam menanggapi cerita ini. Sekiranya ada yang merasa terganggu mohon untuk tidak membuka work ini. ⚠️Member NCT hanya visualisasi ⚠️Mature ⚠️21++ ⚠️No children