17

589 44 2
                                    

Harap membaca dengan bijak!

Happy Reading~

"ASTAGA IBU HAMIL KITA SEMAKIN CANTIK SAJA!!"

Sakura tersenyum ketika pekikan Ino menyambut kedatangannya saat sampai di dalam kantor Divisi pemasaran, semua rekan-rekannya berdiri dari tempat duduk mereka lalu membungkuk pada Sasuke yang berdiri di sampingnya.

"Selamat pagi Presdir Uchiha." Sapa Sai mewakili hampir sepuluh orang yang ada di ruangan itu.

"Pagi." Balas Sasuke, pria raven itu kemudian menghadap pada Sakura, "Aku akan pergi ke ruanganku." Pamit Sasuke.

"Mm!" Sakura mengangguk sambil tersenyum.

Sasuke kemudian berbalik menghadap ke arah para karyawan lagi, "Tolong jaga Sakura dan jangan sampai terjadi apa-apa." Ucap Sasuke.

"BAIK PRESDIR!" Teriak semua anggota Divisi pemasaran itu.

"Jika terjadi sesuatu kalian tahu apa akibatnya." Lanjut Sasuke dengan nada mengancam.

"YA KAMI TAHU!"

"Bagus."

"Sasuke-kun, jangan berlaku semena-mena. Kau berlebihan." Kesal Sakura dan memberikan satu tepukan kecil pada lengan kiri Sasuke. Sasuke tak menggubris melainkan melangkah pergi meninggalkan segerombolan orang itu.

"Bagaimana kabarmu?" Tanya Shion memeluk teman barunya itu.

"Aku baik sangat baik, bagaimana denganmu?" Tanya Sakura.

"Seperti yang kau lihat, aku juga baik." Jawab Shion sambil memamerkan senyum manisnya yang seperti biasa.

"JIDAT SAYANGGG." Suara melengking Ino membuat Sakura terkejut, gadis bermarga Yamanaka itu sangat mengejutkannya.

"Ih, kecilkan suaramu." Ucap Sakura.

"Bagaimana? Apa kau ada perubahan?" Lanjut Sakura. Ino tersenyum saat mendengar pertanyaan yang keluar dari mulut Sakura, ia sangat mengerti apa maksud dari pertanyaan itu.

"Hehe, kau sangat ingin tahu ya?"

"Huh, cepat beri tahu aku." Sakura mulai kesal dengan gerak-gerik Ino yang membuatnya mual.

"Tidak." Raut wajah Ino berubah menjadi masam begitu juga dengan Sakura, ia pikir Ino membuahkan hasil yang bagus.

"Apa kau tidak lelah?" Tanya Sakura.

Ino memutar bola matanya malas, mungkin sudah ratusan ribu kali Sakura selalu menanyakan hal itu padanya. "Bukankah kau sudah tahu jawabannya? Aku tidak lelah, aku yakin pasti laki-laki itu akan segera luluh."

"Hn, semoga saja." Harap Sakura.

Ino kemudian membungkuk mengusap perut buncit Sakura, "Hey bagaimana kabarmu nak?" Sapa Ino.

"Hey kenalkan ini bibi sayang." Lanjtnya yang berhasil mengundang tawa dari semua rekan-rekan kerjanya.

"Kau tidak cocok menjadi bibinya Ino-chan, kau lebih cocok menjadi neneknya." Celetuk Choji yang kembali mengundang tawa dari semua karyawan yang ada di ruangan itu.

"Sialan kalian semua!" Umpat Ino tapi bukan membuat mereka diam, tetapi mereka malah terus menggoda gadis pirang itu.

"HEY! Bisakah kalian diam? Presdir sedang ada rapat dengan Investor."

Omelan itu seketika membuat seluruh isi ruangan menjadi hening. Seorang wanita dengan pakaian kerja ketat dan seksi masuk ke ruangan itu.

"Kalian kembalilah bekerja. Kalian disini untuk bekerja bukan untuk merumpi seperti ini." Omel wanita itu lagi kemudian segera pergi dari sana.

NO MORE DISTANCE [SASUSAKU] 2nd SeasonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang