Sembilanbelas💫

8.2K 467 12
                                    

••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

••

"Kau butuh alkohol untuk menenangkan pikiranmu." Celetuk Jake, mereka kini sedang berada di dalam mobil. Jay memutuskan untuk pulang setelah Hyunjin mendapatkan perawatan terlebih dahulu.

Setelah Hyunjin sadar, Jay akan menanyakan semuanya dengan jelas pada Hyunjin.

"Bawa aku ke bar sekarang." Jake mengangguk, ia lantas segera menyalakan mobilnya lalu segera pergi dari markas dark devils.

Sesampainya di bar milik Jay. Jake pergi ke room alkohol untuk membawa wine terbaik untuk sahabatnya itu. Bar ini, bar pribadi milik Jay tempat dimana mereka sering minum-minum, lokasinya tidak terlalu jauh dari markas.

"Tuan Jay, sudah lama anda tidak datang kesini~" Seorang pria pengurus bar menghampiri Jay dan tanpa permisi duduk dipaha tuannya itu.

Jay menatap sosok Seunghan dengan tatapan dinginnya. Ia kesini untuk menenangkan pikirannya dengan mabuk-mabukan, bukan untuk bercinta.

Jay tidak mungkin bersenang-senang disaat adiknya baru saja meninggal.

Brak!

"Menyingkir pelacur sialan." Jake yang baru kembali langsung menarik tubuh Seunghan hingga pria itu jatuh ke lantai dengan kening menghantam ujung meja sampai berdarah.

"M-maafkan saya." Seunghan segera bangkit lalu pergi ke ruangan lain untuk membersihkan lukanya. Seunghan tidak ingin membalas ataupun mengumpat disana karena Seunghan tahu.

Seberapa kejamnya Jay atau pun Jake ketika mood mereka diganggu. Bisa-bisa ia akan ditembak mati jika tidak pergi secepatnya.

Jake segera duduk disamping Jay, menyiapkan gelas khusus minum lalu segera mengisinya dengan wine terbaik.

"Minumlah." Jay mengambil gelas tersebut lalu segera meneguknya dengan khidmat.

Jake pun melakukan hal yang sama. Dan mereka berdua minum-minum sampai tengah malam.

••

Jam sudah menunjukan pukul satu malam, Sunghoon dengan setia duduk diruang utama dengan pandangan menatap pintu mansion yang tertutup. Sunghoon tengah menunggu Jay yang belum pulang sampai saat ini.

"Kemana tuan pergi?" Gumam Sunghoon. Ia merasa cukup khawatir mengingat keadaan Jay yang tidak baik-baik saja, Sunghoon takut terjadi sesuatu pada tuannya itu.

Ceklek

Sunghoon senyum lebar sekali saat pintu mansion terbuka. Menampilkan sosok Jay yang masuk ke dalam mansion dengan sedikit sempoyongan.

Matanya menyipit, pipinya memerah juga terdengar cegukan beberapa kali. Sunghoon yakin, kalau Jay habis minum-minum karena aroma alkohol begitu menguar dari tubuh Jay.

"Tuan." Sunghoon segera merangkul Jay saat pria tampan itu hampir saja terjatuh. Sunghoon membawa Jay ke ruang utama—mendudukan Jay disofa besar yang ada disana.

Possessive Mafia (Jayhoon)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang