KOS #26

252 6 2
                                    

No sider sider
Mari banyak voting
Juga banyak komen
Biar tortor seneng.

Mon maaf kalo ada typo ygy.

♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡
Author pov.

Pagi ini Anna dan kedua sahabatnya sudah janjian akan pergi kebutik untuk mencari kebaya wisuda minggu depan.

Anna sudah bersiap memakai pakaian dress motif flowers lengkap dengan sligbag mungilnya.
"Maaa, Anna keluar dulu ya." Pamit Anna.
"Mau kemana pagi-pagi begini?" Tanya Silvia.
"Cari kebaya buat wisuda Maa." Terang Anna.
"Sendirian atau???" Selidik Silvia.
"Noo, sama Kadek dan Ayu juga, biasa tiga serangkai." Jelas Anna.
"Ya sudah, jangan larut malam pulangnya, kebiasaan Anak muda jaman sekarang suka lupa waktu." Titah Silvia.
"Siap 86 Mamaaa, Anna capdul byeeee." Ngibrit Anna dan berlalu pergi dengan mobil kesayangannya.

Di depan butik kedua sahabatnya sudah nangkring disana dengan mimik wajah yang susah digambarkan.

"Tuhh nyonya besar datang akhirnya." Celetuk Kadek.
"Oiiii, kenapa telat?" Tanya Ayu.
"Pagiii." Sapa Anna dengan senyum tak berdosa.
"Malah ga di jawab." Keluh Ayu.
"Maaf abisnya kesiangan gue." Tutur Anna.
"Marathonin drakor lagi." Tebak Kadek.
"Bukan. Drama China Dek, sad ending kasian banget." Ujar Anna.
"Anjirrr gitu aja loe ikutan sedih." Gerutu Kadek.
"Udah ah mending masuk langsung pilih yang disukai. Abis itu nongki kita." Ajak Ayu.
"Wokeh." Celetuk keduanya.

Mereka masuk ke dalam butik dan mencari kebaya cantik yang akan mereka kenakan minggu depan.

"Heleh, kebaya sebelah sana Ann." Dumel Kadek yang melihat Anna berada diantara gaun pengantin yang berjejer indah.
"Pengen lihat aja. Gue penasaran diantara kita siapa yang bakalan nikah duluan." Cicit Anna.
"Jelas loe lah, kan udah tunangan juga." Sindir Kadek.
"Gue ga mau yee ama si om." Tolak Anna.
"Iya juga tapi masalahnya si omnya ga mau pisah sama loe, gimana donk." Keluh Kadek.
"Whatever. Gue mau kabur di hari pernikahan nanti." Cicit Anna.
"Semoga loe ga nikah deh sama si om." Doa Ayu.
"Gue harap begitu, okey lanjut cari kebaya." Ujar Anna.

◇◇◇

Di kantor Nathan sedang menyusun acara karena Anna minggu depan akan melaksanakan wisuda kelulusan. Itu artinya ia bisa meminta orangtuanya untuk sesegera mungkin meminang Anna. Karena ia sadar akan perubahan sikap Anna terhadapnya.
"Akan ku buat kau bertekuk lutut dikakiku Annastasya." Desis Nathan.

Iapun bangkit dari kursinya meraih kunci mobilnya dan pergi menuju butik untuk mencari setelan jas yang akan ia gunakan di wisuda nanti juga persiapan  acara pernikahannya kelak.

Di tengah perjalanan menuju butik ia melihat mobil kesayangan Anna terparkir apic disebuah butik yang menyediakan berbagai baju kebaya dan pernikahan hingga pesta.
Seakan menemukan sebuah ide cermerlang ia memutuskan masuk kebutik yang sama dengan Anna.

Menelusuri tiap sudut butik akhirnya ia bisa melihat gadis mungil dengan dress flowers tengah kesusahan mengambil hightheel dilemari pajangan.

Nathan meraih pinggang Anna lalu mengangkatnya agar bisa meraih benda yang diinginkan. Anna terpekik kaget karena tiba-tiba melayang keudara.

Umpatan hampir saja keluar dari bibir merekah Anna kalau saja Nathan tidak membungkamnya dengan bibirnya sendiri.
Nathan meraih tengkuk Anna, membawanya untuk lebih dekat dan saling menikmati. Namun sekuat tenaga Anna melepaskan pagutan Nathan darinya.

Ehemmmmmmm

Sebuah deheman panjang meleburkan hasrat Nathan yang menginginkan lebih dari itu.

"Kalau mau mesum minimal modal kek, jangan disini bikin malu saja." Dongkol Kadek.
"Masih bisa kan ditahan sebentar mesumnya anjirrrrr." Maki Ayu.
Anna berbalik menatap kesal kearah Nathan kemudian menarik lengannya dengan paksa "loe ngapain disini, ngapain juga loe cium gue ditempat umum. Ga ada otak loe ya." Kesal Anna.
"Aku hanya sekedar membantu dan meminta hadiah karena menolongmu. Itu saja." Mudahnya Nathan berkilah.
"Bangsatt emang loe, gue tekankan sekali lagi sama loe, GUE GA RELA DAN GA SUDI NIKAH SAMA LOE APAPUN ALASANNYA. NGERTI." maki Anna.
"Semua sudah berjalan dengan kesepakatan kita. Bukan hanya kita tapi keluarga besar kita Anna. Dan satu hal lagi menikah denganku atau kehilangan perusahaan papamu yang ia bangun bersama kakakmu. Pilih saja semua ada ditanganmu." Cicit Nathan.
"Sialannn, loe ngancam gue?" Pekik Anna.
"Bukan sayang bee, tapi mengingatkan saja. Raih tanganku sekarang kita fitting baju pengantin setelah kebaya wisudamu." Titah Nathan penuh ancaman.

KING OF SNAKETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang