Part 4

2 1 0
                                    


Sesampainya sintiya di rumah dia merasakan kebahagiaan baru yang belum pernah hadir dalam kehidupannya, ada rasa yang tak pernah dirasakan kini dirasakan oleh nya entah lah itu hal apa namun itu semua membuat sintiya nyaman

Sebelum berpisah tadi sintiya dan mahendra saling tukar menukar nomor whattap nya membuat mereka berdua saling komonikasi di hp mereka

Mereka berdua saling bercerita hingga salah seorang ada yang mengintip tingklah laku sintiya yang dari tadi belum keluar dari kamar nya

"Ohhhh, ternyata kamu disini yah anak pintar, ngapain kamu heh", kata kaka tingkatnya yang seolah-olah seperti majikan di kos tersebut

"Eh kakak, emmm gak ngapa-ngapain kok ka aku di sini" kata sintya sedikit gemetar karena dia tertangkap basah oleh kaka tingkatnya yang garang ini

"Kamu mau bercanda yah heh sama aku" kata kaka tingkat tersebut sambil bergerak mengarah ke hadapan sintya

"enggak kok ka beneran aku gak ngapa-ngapain kok kak" jawab sintya makin gemetas sekaligus takut sebab kalau kaka tingkat tersebut marah maka akan berakibat patal terhadap sintya

mahendra yang mendengar di balik hp nya merasakan ada yang tidak beres dan ada ancaman bagi sintya, mahendrta pun bergegas menuju ke rumah sintya

di dalam perjalanan Mahendra terus kepikiran, diapun melajukan sepeda motornya secepat kilat hingga suara klapson kendaraan lain pun tidak dihiraukannya lagi.

sesampainya di sana mahendra melihat sintya di depan rumahnya yang jauh dikatakan layak untuk dilihat badan nya di lumuri dengan saos tomat sekaligus kecap yang kental dan tubuh sintya basah kuyup hingga badan nya mengigil kedinginan mahendra yang melihatnya lansung bergegas menuju ke arah sintia

"kamu gak kenapa-napa kan sintia" kata mahendra dengan khawatir dan sambil mengambilkan saput tangan yang ada di balik kantongnya

"enggak kok hen" jawab sintia sambil gemetar akibat kedinginan

"kita bersihin badan mu dulu ya suapaya kamu enggak kedinginan lagi kita ganti dulu pakayannya" ajak mahendra menuju ke arah moshola yang tidak jauh dari rumah sintia

"tapi kan hen_"

"jangan menolak ayo cepat nanti kamu sakit" ucap mahendra dan langsung menrik gadis tersebut ke arah wc moshola

sesampainya di moshola sintia langsung membersihkan badanya dan mahendra menunggunya di luar, setelah selesai dia menemui mahendra  sambil pelongok-pelongok ke kanan dan kiri sebab dia bingung untuk pulang kemana di mana, saat ini dia tidak lagi tinggal di sana dia di usir oleh kakak-kakak nya di kos tersebut dan menyisakan beberapa barang sintia yang masih ada di dalam ruang kos tersebut

"kamu kenapa sintia kok bengung hemmm?" Tanya mahendra kepada sintia

"emmm,,, bagaimana yah hen" jawab sintia dengan tidak enak mengucapkan yang benar kepada mahendra

"bilang ajalah lah sintia gak usah ada rasa tidak enak sama aku, ayo bilang kenapa hemmm"

"eemmm,, sebenarnya aku gak ada tempat tinggal lagi hen"

"hah....apa, maksud kamu, kamu di usir gituh" jawab mahendra terbata-bata terkejut mendengar penuturan dari sintiya

"iya hen dan aku bingung mau pulang kemana" jawab sintia sambil meneteskan air matanya yang membuat mahendra merasa iba akan nasib yang dilakukan sintiya

"emang kamu di usir disebabkan apa, kok bisa di usir gitu sin?"

"emmm, jadi gini hen, setelah kita telponan aku ketangkap basah oleh kaka-kaka yang ada di kos setelahnya dia langsung memanggil teman-temannya sebab aku sibuk dengan dunia ku dan tidak sempat melayani mereka, sebenarnya kebiasaan ku setelah azan isya harus membikinkan makanan untuk mereka dan hari ini tidak itu membuat aku di usir oleh mereka hen jawab sintiya dan menundukkan keplanya"

"emmmmm begituya sin, itu kan bukan kesalahan mu sin kenapa mereka melakukan begitu kepadamu"

"enggak tau hen dari awal aku masuk di sini mereka melakukan aku seperti itu"

"kenapa kamu tidak membela dirimu sin"

"sebenarnya hen aku pengen sekali membela diriku sendiri tapi aku tidak punya kekuatan hen untuk melawan mereka semua sebab aku hanya satu orang sedangkan mereka berkelompok"

"emmmm,,, begitu yah sin emang yang punya kos kossan tersebut tidak tau?"

"enggak hen aku takut bilangnya hen kepada ibu kos takut kejadian sebelumnya terulang kembali"

"justru kalau kamu diam terus menyebabkan dirimu makin di injak-injak mereka" ucap mahendra dengan nada tegas

"tapi hen_"

belum selesai sintia berbicara langsung di potong oleh mahendra "sudah cukup lebih baik kita kerumah ibu kos dan ceritakan itu semua kepada beliau sebagaimana kau sudah ceritakan kepadaku"

"tapi hen_"

"jangan banyak tapi-tapi ayo cepat di mana rumah ibu kos tersebut tunjukkan kepada ku" kata hendra

"dekat kok hen di sebrang kos itu hen" jawab sintia sambil mengarahkan telunjuknya ke arah rumah kepunyaan tempat tiggal sintia tersebut

mereka berdua pun menuju ke rumah pemilik asli rumah tempat tinggal sintia sesampainya di sana merekapun di sambut oleh pemilik rumah tersebut dengan baik

merekapun berbincang-bincang bersama hingga masalah tersebut dapat di selesaikan oleh pemilik kos tersebut.

Senja Diufuk pelitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang