47

7.1K 396 17
                                    

🍒🍒🍒

"Aku boleh pulang belum?" tanya Keisha pada Marlon yang sibuk mengatur makanan untuk Keisha.

Marlon menggeleng tegas, "ngga, kamu masih sakit. Jangan maksa pulang" jawabnya.

Lalu laki-laki itu mulai menyuapi Keisha hingga habis setengah, gadis itu tidak bisa makan banyak-banyak ketika sedang sakit. Entah kenapa, Marlon bahkan susah membujuknya untuk menghabiskan makanannya.

Keisha bersandar dipundak Marlon, laki-laki itu naik keatas kasur dan bersampingan dengan Keisha. Memberi sandaran untuk gadisnya yang masih merasa sedih, Marlon terkadang heran.

Kenapa Keisha bisa sekuat itu menghadapi jiwa iblisnya, dia bahkan tau saat Keisha mendapat tusukan darinya dan orang konyol dari radio itu.

"Kak, siapa Ver-"

"Jangan dibahas, ya?"

Keisha diam, tangannya yang menggandeng lengan laki-laki itu semakin erat seakan tak ingin Marlon pergi meninggalkannya. "Aku hamil ya?" tanya gadis itu tiba-tiba.

Hening. Marlon diam dan berpura-pura tidak dengar, padahal dirinya tengah kaget dengan pertanyaan gadisnya. Untungnya dia memejamkan matanya, tapi Keisha malah mencubit lengannya dan membuatnya membuka matanya. "Hm?"

"Aku ham-"

"Kenapa? Kamu mau gugurin lagi?" tanya balik laki-laki itu.

Keisha menggeleng sembari menutupi perutnya dengan wajah cemberut nya, lalu dia menghela napas panjang. "Aku mau jadi ibu, terus kamu ayahnya" ucap gadis itu lalu tertawa kecil.

Marlon tersenyum mendengar suara tawa gadisnya, "ibu dari anak-anakku" balas Marlon lalu mencium kening Keisha sejenak.

Marlon dimata Keisha, Marlon itu seperti punya dua kepribadian yang sangat jauh berbeda. Marlon terang sangatlah manis dan memberi kehangatan serta kebahagiaan dalam hidup Keisha, namun Marlon gelap selalu memberi luka dan kekerasan tapi gadis lembut seperti Keisha selalu melupakan kejadian itu dan tetap menerima Marlon.

Apa ada yang bisa seperti Keisha? Kalian ingin menjadi gadis itu? Mendapat sosok yang kadang jahat kadang manis, bagaimana?.

"Suami, aku mau keliling. Ayo ke taman rumahsakit" ajak gadis itu.

Marlon mengangguk, "ayo, bentar" ucapnya. Dia turun terlebih dahulu, lalu Marlon mengulurkan tangannya pada Keisha.

Keisha tersenyum lalu menerima uluran tangan Marlon, dia perlahan turun dibantu oleh laki-laki itu. Lalu mereka bergandengan keluar kamar, sempat dihadang oleh suster karena Keisha dikira pasien yang baru saja melahirkan.

Kini keduanya sudah berada di taman, kehijauan daun-daun ini memberi warna penerangan untuk Keisha. Dia sebenarnya selalu melihat daun-daun pohon dirumah Marlon, namun warnanya tak seterang ini dan tak sesegar ini.

Keisha menghirup banyak-banyak angin disini, dia tersenyum lalu menoleh pada Marlon yang juga menikmati hangatnya tempat ini.

Marlon kini membawa gadisnya untuk duduk di tempat duduk yang depannya ada kolam ikan serta air mancur yang tak tinggi dan tak pendek, sangat cantik dan membuat hawa disini menjadi hangat rasanya.

"Suka?" tanya Marlon menatap Keisha yang tak berhenti tersenyum menatap burung-burung dan kupu-kupu yang berlalu didepan mereka.

Keisha menoleh lalu mengangguk dengan senang, dia benar-benar bahagia dan menyukai tempat yang seperti ini. "Kupu-kupu nya cantik! Aku suka!" ucapnya.

BTGOAP [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang