⚜GGMGM 28⚜

4.7K 169 3
                                    

“se-capek itu, sekarang.“























Tok.. Tok.. Tok..

terdengar suara ketukan pintu dari pintu kamarnya Zahra. tanpa menunggu lama lagi, Zahra langsung membukanya.

Ceklek.

Keyra merasa lega karna pintu kamarnya sudah terbuka. jadi, ia tidak perlu mengetuk-ngetuk pintunya, sembari menahan sakit diperutnya. "ah.. akhirnya pintu nya ke buka"

"Zah. Zah. ana mau minta tolong buat nge-gantiin piket di ndalem. eumm.. kamu, bisa tidak?"

"Why? "

"perutku sakit banget Zah. sumpah deh, kagak bo'ong. daritadi ana bolak-balik terus ke kamar mandi. please ya, gantiin ana piket di ndalem? ente bisa kan? please bisa ya? ya? ya?!"

"okey" Zahra tak berani untuk menolaknya. karna, saat itu, Keyra pernah menolongnya. Keyra pernah mengobati dirinya disaat ia sakit.

"syukron. eh, tapi, ente piketnya sendiri, gapapa? soalnya, si Tiara sama si Nina sudah selesai piketnya.. gapapa kan?"

Zahra mengangguk. "nggak papa"

"Syukron ya!"

"aduh. perutku sakit lagi. ana pergi dulu ya, Zah! matur thankyou! " Keyra pergi dengan berlari, sembari memegangi perutnya yang terasa sakit.

"cepat sembuh Key!" ucap Zahra dengan nada bicara yang cukup keras, agar Keyra dapat mendengarkan nya.

"gw mau ikut!" suara Dara yang diambang pintu. suara nya mampu mengagetkan Zahra.

"Astaghfirullah!" pekiknya.

"apasih. gitu aja kaget"

"gw mau ikut lo piket di... emm apa tadi?"

"ndalem? "

"iya, ndalem. boleh kan, kalau gw ikut lo piket di ndalem dek?"

"boleh-boleh aja, tapi, ada syaratnya kak!"

"ck! gitu aja harus ada syaratnya. apaan emang?!"

"kakak kesananya harus pakai krudung, dan harus menutup aurat. nggak boleh pakai-pakaian yang terbuka. faham kak?"

"aelah.. nggak ada syarat yang lain apa?! gw males kalau pakai krudung. panas. dan--ya, rambut gw bagus, and cantik. jadi, harus gw pamerin ke semua orang. soal pakaian, eumm.. apa salahnya sih, pakai pakaian kek gini?!"

Zahra memandangi baju yang dikenakan kakaknya dari atas sampai bawah. "itu, nggak menutup aurat kak.."

"emangnya di ndalem ada siapa aja?! kok harus nutup-nutup kek gituan?"

"ada Pak Kyai, Bu nya--"

"yang pas itu ke rumah?"

Zahra mengangguk. "iya"

"yaudah sih. toh, mereka pasti memaklumi. dan--mereka juga pasti sudah tau kalau gw, sudah terbiasa dengan pakaian yang kayak gini"

"jangan dibiasain kak.. katanya, kakak punya wishlist yaitu mau jadi istrinya Ustadz Zaki, kok kakaknya nggak mau berubah demi dia sih?"

"bodo amat."

"gw kesananya pakai krudung. tapi, soal pakaian tetap pakai ini! dan--lo nggak boleh ngelarang-larang gw buat pakai pakaian kayak gini dek!"

GADIS GENDUT MILIK GUS MUDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang