5. Asahi

146 28 8
                                    

⋆ › start ﹗

Asahi berjalan menuju tempat tinggalnya yang kecil, hanya terdapat kasur dan dapur tanpa sekat, kamar mandi kecil di dalamnya.

Asahi membuka laci di samping tempat tidurnya, berisikan album foto yang sayangnya di dalam sana tidak ada satupun foto.

Pikiran Asahi dibawa ke waktu Haruka marah terhadap dirinya dan perkataan Haruka mengenai anak kandungnya. Bagaimana anak kecil itu tau? Asahi tidak pernah bercerita dengan siapapun.

Asahi menangis kencang sendirian di dalam flatnya. Ia menangis sambil memeluk album foto itu. Haruka seperti tau siapa dirinya sebenarnya, hanya saja Asahi terlalu takut untuk berada di hadapan Haruka.

Pertama kali ia berani berhadapan dengan Haruka, anaknya itu sudah menunjukkan tanda tidak suka.

【 Till My Hearteches End 】

"Ayah, Haruka ingin di rumah. Bisakah Haruka tidak ke Daycare hari ini?" Karena sekolah yang libur, Haruka lebih pagi untuk ke Daycare.

Haruto yang tidak bisa untuk menjaga anaknya sambil bekerja membujuk Haruka untuk tetap ke Daycare dan bermain di sana, tidak ingin anaknya itu kesepian akibat tidak ada teman.

"... oke," balas Haruka tidak ada tenaga untuk membalas perkataan Haruto.

Lagi-lagi perpisahannya dengan sang Ayah membuat Haruka selalu sedih, ia tidak pernah benar-benar bisa menghabiskan waktunya berdua dengan sang Ayah. Haruto selalu sibuk dan seperti tidak bisa membagi waktu untuk dirinya.

"Kak Minji," panggil Haruka yang membuat langkah mereka berdua terhenti.

"Ada apa?"

"Aku mengantuk, apa aku boleh istirahat di kamar?" Haruka memegang kepalanya yang terasa pusing.

"Lebih baik kita ke ruang kesehatan." Minji menggendong Haruka tapi bisikan lemah dari Haruka membuatnya kembali ke tujuan yang Haruka inginkan.

Minji dengan khawatir meletakkan Haruka dengan hati-hati ke kasur dan segera mengambil kompres dingin untuk menurunkan suhu badan Haruka yang tiba-tiba panas.

"Kak Asahi! Bisa tolong jaga Haruka di dalam sebentar? Aku ingin ke ruang kesehatan," Minji berlalu pergi begitu saja sebelum mendengar jawaban Asahi yang takut bagaimana tanggapan dan respon Haruka ketika melihatnya.

Asahi berjalan perlahan ke arah kasur Haruka. Wajahnya kaget ketika melihat Haruka dengan wajah penuh keringat, tanpa pikir panjang Asahi menyentuh wajah Haruka.

"Kak Asahi," panggil Haruka lirih dengan wajahnya yang terpejam.

"Aku di sini..." tangan Asahi beralih menyentuh tangan Haruka yang kemudian ia genggam.

Asahi dapat melihat wajah Haruka dari dekat, membuat dadanya menghangat. "Aku di sini," bisiknya tepat di depan telinganya ketika Haruka terus-menerus memanggil namanya.

Minji tak lama mengambil alih Haruka, ia memakainya kompres ke dahi Haruka.

"Aku akan pergi, mengurus yang lain." Tanpa balasan dari Minji, Asahi keluar dan sedikit melihat bagaimana Minji merawat Haruka yang terus meracau.

【 Till My Hearteches End 】

"Kak, kakak lagi ada masalah, ya?" tanya Sakura.

Saat ini Asahi sedang mengobrol bertiga bertiga bersama Sakura dan Juhoon.

"Wajah kakak keliatan lagi ada masalah soalnya," lanjut Juhoon menyelesaikan kalimat Sakura yang sebenarnya sudah selesai anak perempuan itu ujarkan.

Mendengar hal itu membuat Asahi batuk, ia yakin wajahnya benar-benar seperti orang yang seperti sedang dikasih masalah sebanyak mungkin.

"Begitukah?" dan mereka berdua mengangguk membenarkan.

Asahi sedikit tertawa melihatnya, "bukan apa-apa."

"Mana ada masalah bukan apa-apa," sarkas Juhoon dengan wajahnya yang sedikit sok.

"Anak kecil kenapa tau hal kayak gitu, sih?" Asahi mencubit pipi Juhoon gemas, sedikit kaget dengan ucapan Juhoon dan Sakura hanya tertawa melihat bagaimana Juhoon tidak senang akan hal itu.

"Kak Asahi tau ngga? Juhoon tuh ngga suka pipinya dipegang-pegang." Begitu ujar Sakura yang kemudian mencolek pipi Juhoon yang mendapatkan tatapan marah dari laki-laki kecil itu.

Mereka berdua masih sama-sama anak kecil. Asahi tertawa mendengar pemikirannya itu.

"Asahi!" Asahi menengok ke arah orang memanggilnya. Minji mendatanginya dengan wajah khawatir.

Asahi ikut khawatir dibuatnya, ia memikirkan Haruka.

"Kalian habis ini ada jadwal main musik, kan?" Sakura dan Juhoon mengangguk dan segera menuju ke ruang musik ketika Asahi menyuruh mereka.

Asahi mengikuti Minji, "Haruka dari tadi memanggil namamu terus, panasnya juga tidak kunjung turun. Malah lebih tinggi dari sebelumnya."

"Sudah membawanya ke ruang kesehatan?"

Minji mengangguk, "sudah, suhu badanya 39°"

Minji membuka pintu ruang kesehatan.

"Asa-" ucapan itu terpotong ketika Asahi sudah lebih dulu menggendong Haruka.

Dokter yang bertugas berjaga di ruang kesehatan membiarkan hal itu terjadi. Pikirnya Haruka tidak akan sembuh jika Asahi tidak mendatangi dirinya karena anak itu memanggil Asahi tanpa henti sedari tadi.

Sudah dikasih obat juga tidak ada perubahan penurunan suhu badan.

Seakan tau dirinya berada di gendongan Asahi, Haruka terdiam dan tertidur nyenyak setelahnya. Suhu badannya juga tiba-tiba menurun, Asahi mengelus punggung Haruka dan membisikkan kalimat penenang.

"Haruka sudah baik-baik saja?" Asahi mengangguk menjawab pertanyaan sang dokter.

"Ayahnya sebentar lagi akan ke sini, kamu bisa kasih Haruka ke orang tuanya, kan?"

"Tidak." Dokter--Jisung--kaget mendengar jawaban Asahi yang terburu-buru.

"Dokter, saya tidak bisa." Asahi memutuskan untuk menidurkan Haruka di kasur. Tetapi pegangan kuat dari tangan Haruka membuatnya tidak bisa melakukan itu.

"Haruka!"

Waktu seakan berputar di keduanya. Baik Asahi walaupun Haruto yang kini bertemu. Tatapan sulit diartikan terlihat di mata Haruto yang menatap Asahi, ia tidak mungkin lupa bagaimana wujud itu selama ini.

"Ah! Kau pasti Ayahnya Haruka?" Asahi menghampiri Haruto, tersenyum manis.

Tersadar dari kekagetannya, Haruto berdehem. "I--iya," ujarnya gugup setengah mati.

"Haruka... ini Ayahmu sudah datang." Dibantu oleh Jisung, Asahi dapat melepaskan Haruka yang beralih dalam gendongan Haruto.

"Saya permisi kalau begitu." Pertemuan singkat yang menjadi awalan bagi Asahi dan Haruto untuk kedua kalinya dan pertama kalinya untuk Asahi, Haruto dan Haruka.

⋆ › tbc ﹗

jadi di sini, asahi sama haruka sama sama saling tau 🙇

jangan lupa dukungannya, kawan! terima kasih yang sudah memberi dukungan!

till my heartaches end; harusahiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang