*Skip sampe tahun ke-3
"Jadi, Professor ini sebenarnya seumuran dengan Madam Pomfrey?" ucap El yang diangguki oleh Tom.
"Sudah kakek-kakek dong?" El berusaha keras untuk tidak tertawa, sementara Tom sudah menatapnya tajam.
"Seharusnya, tapi saat ini umurku masih di 17 tahun." ucap Tom dingin dan menatap kesal kearah gadis itu.
"Bagaimana bisa?!" ucap El sedikit keras.
Tom menatapnya tajam seolah memperingatinya untuk tidak teriak.
"Dan.. wajahmu juga terlihat tampan?.." lanjutnya pelan.
"Sudah cukup, kau hanya perlu tahu sampai disini, dan aku memang tampan terima kasih." jawab Tom pede.
"Tetap saja kakek-kakek." El terkikik.
"Mana ada kakek-kakek setampan aku." dengus Tom tidak terima.
"Iya-iya kakek satu ini memang lain, dia tampan." Tom menyeringai.
Oke, El mulai takut melihat Tom menyeringai.
"Kalau begitu saya permisi dulu, Professor. Saya lupa, biasa harus mengerjakan pr." setelah pamit ia pun langsung buru-buru keluar dari ruangan Tom.
"Dia... terkadang agak... menyeramkan." gumamnya saat sudah berada diluar ruangan, lalu lanjut berjalan.
Sekarang Ellizza dan Draco sudah memasuki tahun ketiga mereka di Hogwarts. El dengan Professor Riddle sekarang makin dekat karena Tom sering memanggilnya ke kantornya untuk sekedar memberi tugas dan mengobrol santai. Awalnya El agak aneh dengan perubahan sikap Professor satu itu, namun ia tetap meresponnya.
Saat melewati salah satu koridor, secara tiba-tiba datang balon-balon berisi air menimpuk kepalanya hingga pecah dan membuatnya jadi basah kuyup.
Dia pun menoleh cepat saat mendengar kikikan keras dari arah belakangnya.
"Shit! ternyata kau Peeves hantu sinting!!" teriaknya marah pada hantu badut itu membuatnya terkikik semakin keras.
"Princess Malfoy bau!! Princess Malfoy bau!! dan itu karena balon airku!! EHAHAHAHA..." setelah puas menertawakan El dia pun terbang, menghilang mencari mangsa baru.
El pun mulai merasa ingin muntah karena balon air tadi rupanya diberi air berbau busuk oleh Peeves, membuatnya jadi sangat bau.
"Aku harus cepat-cepat mandi!" ucapnya sambil berlari keasramanya.
Di koridor lantai bawah, saat ia masih berlari ia malah menabrak seseorang.
Brukkk..
"Ewh.. kau bau sekali, apa kau habis berenang dilautan sampah?!" pekik seseorang, suaranya terdengar familliar.
"Draco? enak saja! aku tadi terkena air busuk Peeves, sudahlah aku buru-buru." Draco hanya menggeleng pasrah melihat adiknya itu.
"Peeves kurang ajar." gumamnya lalu lanjut berjalan.
Selesainya dia mandi selama 1 jam lebih, ia pun akhirnya bisa bernapas lega.
"Untung saja hanya Draco yang kutemui tadi, kalau orang lain apa tidak jatuh harga diri seorang Princess Malfoy yang cantik ini." gumamnya.
"El, disini kau rupanya. Ayo kelas ramuan sebentar lagi." El melihat teman-temannya baru kembali dari kelas Ramalan, ia tadi membolos.
"Baiklah, ayo." mereka pun pergi ke kelas ramuan yang berada dekat dengan asrama mereka.
Hari ini Hufflepuff akan bergabung dengan Gryffindor, itu membuat El makin bersemangat. Saat masuk belum banyak yang datang dan mereka duduk pada barisan paling depan, permintaan El sebenarnya karena gadis itu sangat menyukai ramuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
PROFESSOR RIDDLE (18+)
Hombres Lobo'I like the taste of your lips more than wine.' 'Detention Ms. Malfoy.' 'Your mine Malfoy.' __________________________________________________ Note : -Tidak ada Voldemort, tapi Tom Riddle yang masih glowing -Tidak ada death ethers, Harry Potter menj...