Chapter 8 : Lost in the dark

229 28 3
                                    

Selamat membaca jangan lupa vote dan komen

Ingat ini bukan karya milikku, dan bukan hasil dari pemikiran ku, saya hanya menerjemahkannya saja

TYPO DIMANA-MANA

             TYPO DIMANA-MANA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ringkasan:

Anak-anak itu tersesat di London

Catatan:

BUSUR ANAK (1-15)

Peringatan konten untuk bab ini memiliki spoiler, jadi silakan periksa di bawah. Bab ini menjadi cukup gelap, jadi harap baca dengan cermat.

(Lihat akhir bab untuk catatan lebih lanjut :)

_______

Tom mengintip ke luar gang tempat mereka berakhir. Mereka masih berada di London, dan itu melegakan. Tapi bagian kota yang salah. Ada semacam pasar yang sedang berlangsung: deretan kios yang menjual produk segar, makanan panggang, lilin, dan barang lainnya.

Mereka berkeliaran, berpelukan dengan gugup. Beberapa orang dewasa yang lewat memandang mereka dengan tajam, tetapi mereka bergegas melewatinya. Setelah hampir dua puluh menit mengembara, mereka masih belum tahu di mana mereka berakhir.

Mereka berhenti di dekat sebuah kios peramal untuk mencoba mengetahui keadaan mereka.

Setelah beberapa menit berdiskusi dengan panik tentang apa yang harus dilakukan selanjutnya, peramal di belakang mereka tertawa.

"Kalian tersesat?" dia bertanya.

"Tidak," Tom langsung berbohong.

"Ya," kata Harry pada saat yang bersamaan.

"Diam," perintah Tom.

"Diam," balas Harry.

"Ssst," bentak Tom.

"Ssst-"

Tom menyorongkan tangannya ke mulut Harry, membungkamnya.

"Kita tidak tersesat," kata Tom tegas.

Peramal itu tertawa lagi.

"Biarkan aku membaca peruntunganmu, dan aku akan memberimu peta."

Tom menyipitkan matanya.

Harry menjilat telapak tangannya. Tom menyentakkan tangannya.

"Harry! Bruto! Apa yang salah denganmu?!" Tom menjerit. Dia ingin segera mengusap jaket Harry sebagai balas dendam, tapi dia menghabiskan waktu terlalu lama untuk mendandani Harry untuk melakukan itu. Dia malah meraih saputangannya.

"Kami tidak punya uang untuk membayarmu, Bu," kata Harry dengan sangat sopan, seolah dia baru saja menjilat Tom seperti gremlin kecil.

"Pelanggan mendapatkan bisnis," jawab peramal itu.

Holly & Yew (Tomarry) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang