"Biar ku perjelas lagi, Haikal Mahendra adalah pangeran Ella, dan Ella ratu kecilnya. Sampai sini faham, kan? jadi cukup, jangan coba-coba rebut pangeran dari ratu kecilnya."
- Grabiella Queenie.
"Haikal, ini pesanan kamu." ucapan lembut itu seketika mengalihkan atensi Ella.
Gadis yang awalnya terbaring dan meringkuk dengan kedua tangan memegangi perutnya, seketika kedua matanya menatap ke sumber suara dengan tatapan sinis. Ella dapat melihat seorang gadis yang sedang berdiri tepat di depan Haikal, dengan dua kantung kresek di tangan kanan gadis itu.
"Ngapain kamu kesini, mau gangguin kak Haikal lagi?" pertanyaan sinis itu keluar begitu saja dari bibirnya.
Haikal yang mendengar itu pun sontak menatap Ella dengan ekspresi kaget nya, "sayang - "
"Syutttt kak Haikal diem, ini urusan cewek." gadis itu bangun dari baringannya tentu dengan bantuan Haikal yang berada di sampingnya, mana mungkin Haikal membiarkan gadisnya kesusahan.
Ella beralih menatap Lea dengan muka garangnya, "kamu jangan coba-coba buat gangguin kak Haikal, karena kak Haikal itu udah jadi punya Ella." ucapnya dengan menekan kata 'punya Ella' agar Lea mendengarnya. Padahal tanpa dia tekan pun Lea bisa mendengarnya dengan jelas, dia kan tidak tuli.
Haikal tersenyum tipis menatap ratu kecilnya yang tengah memasang wajah garang, bukannya terlihat menyeramkan malah terlihat begitu mengemaskan. Senyum Haikal semakin lebar kala Ella mengatakan bahwa dia dia miliknya dengan tekanan kalimatnya.
"Ini titipan kamu," Lea menyodorkan tangan kanannya ke hadapan Haikal tanpa mempedulikan Ella yang tengah menatapnya tajam.
Karena merasa kesal Ella merampas dua kantung kresek dari tangan Lea dengan kasar, "udah, kan? sana keluar!"
Haikal membelalakkan matanya kaget dengan ucapan Ella yang se-kasar itu, "sayang nggak boleh gitu ya," ucapnya lembut tak lupa tangan kanannya mengelus pucuk kepala Ella. Setelah itu tatapannya beralih menatap gadis yang sedang berdiri di sampingnya.
"Thanks le, ini uangnya." Haikal menyodorkan dua lembar uang berwarna merah ke hadapan Lea.
"Eh nggak usah kal, gapapa pake uang aku aja." tolaknya dengan senyuman yang tak pernah luntur dari bibir merahnya.
Ella yang melihat itu pun mengerucutkan bibirnya sebal. Dia mengambil uang dari tangan Haikal dan beranjak dari duduknya untuk memberikan uang itu kepada Lea.
"Ini ambil." Ella menaruh uang itu di tangan kanan Lea secara paksa, mau tidak mau Lea menerima uang pemberian Ella.
"Kenapa masih disini? cepet sana pergi!" Ella berujar dengan sebal saat melihat Lea tidak beranjak dari pijakannya sama sekali.
"Aku permisi ya Haikal, Ella." Lea berucap dengan senyuman tulusnya sebelum melangkahkan kaki keluar UKS.
Ella mengacungkan jari tengah nya, "fucek you." umpatnya kepada Lea yang keluar dari pintu UKS.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumah Tanpa Jendela [VER LENGKAP DI NOVELTOON]
Подростковая литератураVERSI LEBIH LENGKAP ADA DI NOVELTOON, GRATIS!!! "Untukmu Haikal Mahendra, lelaki hebat yang tertawa tanpa harus merasa bahagia." - Rumah Tanpa Jendela. "Gue nggak boleh nyerah sebelum denger kata sayang dari mama papa." - Haikal Mahendra. [PEACEABLE...