Hari ini menjadi hari kelas gabungan, entah kenapa Fiony merasa kelas sering digabung sejak bertemu Eve, membuat dia diliputi rasa tak tenang, Tawa Gygee terdengar lucu dari balik pintu. Seperti biasa, ia selalu ditemani Ratah. Menurutnya dua orang itu bersama Eve juga selalu merasa lebih jago dari yang lain.
Fiony juga tak menyangka jika Eve bisa bermain biola sedikit ketika ada sesi unjuk bakat dalam kelas, meski dasar tapi tidak terdengar seperti pemula, namun harus Fiony akui Eve lebih bagus bermain piano ketimbang Biola.
Hal lain yang ia tahu tentang Eve dan teman-temanya, mereka semua dari kecil sudah rajin bermain alat musik, meski dirinya sendiri juga sama tapi dia pernah berhenti sangat lama sehingga jari-jarinya menjadi kaku untuk bermain kembali.
Dalam kelas gabungan ini, mentor ada dua jadi kak nadia tidak sendiri, kemudian sesinya juga di bagi, sehingga ketika latihan antara pianis dan violinist akan saling melihat.
Bermain piano dan biola sama -sama membutuhkan banyak koordinasi, jika bioala antara jari-jari yang harus pas pada senar, juga bagian tangan lain yang digunakan untuk menggesek senarnya, sementara piano membutuhkan lebih dari itu, tangan kanan , tangan kiri juga kaki pada pedal, semuanya harus selaras.
Terlihat nadia mengajarkan gerakan jari berpindah dari kunci ke kunci yang lain dengan sangat perlahan.
Fiony begitu kesulitan saat dia tidak bisa berkonsentrasi, kelemahan bagianya sebagai penderita disleksia, sehingga ia harus memainkannya berulang-ulanng untuk memberi ingatan pada jari-jarinya juga singkronisasi pada gesekan menggunakan tangan kanan.
Akibat dari perhatian khusus yang dilakukan pada Nadia itulah yang membuat Gygee dan Ratah merasa kesal padanya. Mereka menggap bahwa Fiony harusnya bergabung di kelas pemula bagi anak-anak sekolah dasar yang baru akan belajar, bukan pada latihan intensif untuk semacam kompetisi seperti ini.
Mereka bahkan berpendapat bahwa Eve yang pemula dalam biola lebih cocok berada di posisi Fiony saat ini. Dan yakin kalau Fiony tak mungkin bisa menang.
Namun ada keganjalan, hari ini Eve tidak terlihat. Fiony sudah takut bilamana ia di hadang lagi di depan pintu kelas. Dari awal les sampai selesai, hanya Gygee dan Ratah, juga beberapa anak lain yang hadir di kelas ini. Bukan berarti juga Fiony bisa selamat dari ancaman berupa kata-kata lecehan dari Eve.
Begitu pula dengan Gygee dan Ratah yang juga nggak kalah jahatnya dari Eve, itu sebabnya mereka bisa kompak dan klop sampai membuat geng khusus untuk membully Fiony.
Dunia memang nggak adil, kelihatannya! tapi Tuhan nggak sejahat itu, Dia menghadirkan yang baik seperti kak nadia yang baiknya setara dengan pak Gito. Mereka cocok, sama-sama baik hati, Pikiran Fiony pun jadi melantur selama pelajaran. Mendadak dia menghela nafas.
Mereka memang cocok tapi, pak Gito pacarannya sama Dey kan.. ini bakalan rumit banget kalo aku disuruh berpendapat buat milih, tapi itu bukan urusanku juga.
Eh, ngomong-ngomong, seperti apa ya sebenarnya hubungan kak Nadia sama Pak Gito, kalau apa yang dikatakan kak Zee benar apa adanya? terus Dey tahu nggak ya soal itu!
huh...
Lamunan Fiony terhenti dikala Kak Nadia berseru keras di depan kelas .
"Oke, Semuanya perhatian !" kata dia mengumpulkan semua atensi yang masih tersebar kemana-mana, hanya butuh waktu kurang dari 10 detik untuk mendapatkannya, sebelum akhirnya melanjutkan kembali.
"Latihannya cukup sampai disini, Dan.. saya ingin memberitahukan kepada kalian"
Terlihat wajah serius Nadia memancing keingintahuan murid-muridnya yang antusias menunggu. Banyak praduga yang terbentuk dari mereka, entah itu hal yang baik atau mungkin yang membuat mereka menegang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Princess sleeping (FIONY CHK)
Fanfiction[Romance classic story] Manakah yang harus Fiony pilih Sahabat atau Cinta? SLOW UPDATE