30. Pengumuman Mading Peringkat

283 189 500
                                    

Sebelum baca, vote dulu yuk

Sebelum baca, vote dulu yuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~ Alvin Dirandra ~

(Gambaran Ayahnya Naura pas lagi di halte sekolah)

***

Jakarta, 26 September 2005 (Seminggu setelah UTS)

SMA 15 Jakarta sudah selesai melaksanakan ujian. Tepat seminggu setelah ujian pasti akan ada pengumuman peringkat yang dipasang di Mading Peringkat. Para murid di sekolah itu kebanyakan merasa antusias dengan hasil peringkat mereka.

Kini di parkiran sekolah, Alvin sedang duduk di motornya. Ia sedang bercermin di spion miliknya sambil merapihkan rambut coklatnya.

"Woah! Bersyukur banget gue dikasih muka cakep kayak gini."

Alvin memperhatikan sweater hitam putih pemberian Aurel yang ia pakai hari ini. Ia tersenyum. "Mulai sekarang gue bakalan pake sweater dari si ubur-ubur."

Akhirnya Alvin turun dari motornya itu lalu berjalan memasuki sekolah menuju kelasnya.

***

Sementara itu Aurel sedang berada di kelas 12 IPA 3. Ia sedang membaca selebaran tentang beasiswa yang ia terima dari Bu Intan, wali kelasnya. Gadis itu terus tersenyum memperhatikan isi selebaran itu.

"Kalo aku bisa dapatin peringkat 1 berturut-turut, aku bakalan ambil beasiswa di UI deh. Pengen banget ambil kedokteran."

Lalu Aurel memeluk selebaran itu. "Aku gak sabar pengen liat Mading Peringkat. Kira-kira aku dapat ranking 1, gak yaa."

Aurel meletakkan selebaran tersebut di meja. Ia mengalihkan pandangannya pada kantong plastik yang berisikan berbagai macam peralatan gambar seperti buku sketsa, pensil warna, cat warna, palet lukis, kuas, pensil berbagai jenis.

Melihat semua benda itu, Aurel tersenyum. "Jadi, penasaran Alvin dapat peringkat berapa yaa? Kalo dia bisa masuk peringkat 20 besar, aku bakalan ngasih semua peralatan gambar ke dia."

Sebenarnya dua hari yang lalu, Aurel membelinya di toko peralatan alat tulis. Tepat sekali saat itu ia mengajak Rika.

"Rel, lo tuh kenapa sih kayaknya semangat banget kesini. Lo ganggu hari libur gue deh," ujar Rika.

Aurel berkata, "Aku mau beli peralatan gambar."

Aurel dan Rika berjalan memasuki toko peralatan alat tulis. Mereka berjalan melewati rak dengan berbagai macam produk alat tulis. Suasana di toko tersebut tidak begitu ramai dan kebanyakan pembelinya adalah anak sekolah.

"Hah?! Peralatan gambar? Jadi sahabat gue yang satu ini udah gak fokus sama sains lagi nih?" terka Rika.

"Gak gitu, Rik. Aku--" Aurel terdengar ragu mengatakannya. "Aku mau ngebeliin buat Alvin."

2005 (Back To The Past) || kep1er & xikers [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang