|bertemu cinta pandangan pertama

13 5 0
                                    

Waktu pagi telah tiba, seperti biasa, waktu pagi adalah waktu semua orang beraktivitas termasuk Kirana yang sudah terbangun dan sudah siap dengan kegiatannya harinnya, setelahnya ia membersihkan tempat tidur agar selalu bersih, kebersihan sebagian dari iman, setelah selesai gadis itu menuruni anakan tangga menuju tempat ritual pagi, ia sangat lapar sampai-sampai dia nyasar ke kamar mandi kamar Radit "woi! Ngapain? Sana pergi!!" Usir Radit yang geram dengan kelakuan Kirana. "Maaf bang, lupa" jawab Kirana membela diri dengan santai tidak bersalah, emangnya ngapain aku kesini?
Terlihat di meja makan sudah ada bunda nya sedang menata piring, dan ada ayah nya yang masih menelepon salah satu karyawannya, entah apa yang dibahas.

Kirana menghela nafas sejenak lalu berjalan perlahan ke arah meja, menyiapkan mental baja yang entah kapan nantinya akan dirobohkan kembali.
"Pagi Bun,yah" sapa Kirana di awal pagi sambil tersenyum melupakan kejadian malam tadi yang menimpanya.

"Pagi sayang,kemari, bunda masakin makanan kesukaanmu, ayam goreng" ajak bunda terlihat juga sudah tidak memperdulikan malam tadi, Kirana hanya mengangguk untuk menanggapinya lalu ia duduk di samping ibunya.

"Bun, adek, ayah gak bisa ikut sarapan, ada yang harus diurus , ayah pergi dulu" ayah bersalaman dan langsung pergi, mungkin ada urusan mendadak.

"Nih makan" pinta bunda menyuruh Kirana makan pagi

"Abang mana Bun?" Tanya kirana yang tidak melihat Abang nya, padahal tadi ia sudah menemukan Radit yang sudah terbangun.

"Kayaknya masih tidur , coba kamu bangunin, ajak makan" suruh bunda

"Iya sebentar " Kirana berjalan menghampiri kamar abangnya. Setelah sampai Kirana mengetuk pintu
Tok tok tok
"Bang bangun! Ayo makan!" Teriak Kirana agar abangnya bangun dari tidurnya
"Iya,iya" saut bang Radit di dalam, agak terdengar seperti lagi bangun pagi tapi diganggu.

Kirana berbalik dan berjalan menuju meja makan
"Udah Bun" ucap Kirana setelah membangunkan abangnya, lalu memakan makanan yang sudah disiapkan.

"Iya.. yaudah kamu makan dulu" suruh bunda yang ikut duduk disebelah.

"Iya" jawab Kirana singkat, jujur saja ini sangat canggung.

"Adek.." panggil bunda pelan, pelan sangat pelan

Kirana yang merasa terpanggil mendongakkan kepala.
Saat Kirana mendongakkan kepalanya kesamping Kirana melihat mata bunda nya berkaca-kaca
"Ada apa Bun?" Tanya kirana menatap ibunya.
"Maafin bunda tadi malam ya dek.. bunda cuman mau yang terbaik untuk kamu" permintaan maaf bunda pada Kirana, gak salah ini? Bunda minta maaf sama watashi?

"Yang berlalu biarlah berlalu Bun" ucap Kirana yang sudah tidak mengingat tadi malam, lebih tepatnya ia melupakannya.

"Bunda gak akan gitu lagi dek, bunda ingin berubah mulai sekarang " janji bunda yang terdengar seperti bersungguh-sungguh.

"Iya Bun, kita berubah bareng bareng ya" kirana memeluk bunda sebagai apresiasi dan dibalas dengan hangat oleh bunda Lio.

Tanpa mereka sadari di atas tangga ada Radit yang tengah melihat mereka tengah berpelukan. Radit menuruni anak tangga dan menghampiri Kirana dan bundanya
"Gini dong baikan jangan marahan , btw boleh pelukan juga gak?" Ucap Radit yang datang datang langsung merangkul Kirana dan bundanya

"Boleh dong" jawab Kirana sambil merentangkan kedua tangannya

Mereka pun berpelukan seperti Teletubbies


Setelah selesai makan pagi yang membuat perut Kirana mules, ia membantu bundanya mencuci piring, entah kenapa setiap sarapan pagi pasti ingin BAB, setelannya dia mengambil alat lukis dari kamarnya untuk dibawa ke taman. Set alat lukis yang dibelikan Radit waktu ulangtahun yang ke 21 pada bulan September itu masih di simpan Kirana walaupun cat nya beli sendiri, Setelah selesai mengambil alat lukis yang nanti ia bawa dia turun ke bawah dan meminta izin pada bundanya kalau ia ingin melukis disekitar taman kota.

AUTUMN LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang