Keributan di kursi paling belakang mulai terdengar, kini mereka berada di dalam bus menuju tempat tujuan mereka saat ini. Yoonseo melirik kearah seseorang lalu tersenyum, di balas dengan senyuman juga yang terukir di wajah tampan milik si seseorang itu.
"(Name), kau sudah tidur?" Junhee yang tadi membalas senyuman Yoonseo beralih menatap seorang yang duduk disebelahnya. Tak mendapat jawaban dari si lawan bicara, pria itu tahu bahwa si gadis sedang tertidur dengan headphone yang terus menyala dikepalanya. "Dasar aneh" ucapnya.
┈─ 🜸⋆
Pintu bis SMA Yooil kelas 2-3 terbuka, wali kelas pergi keluar untuk mengangkat teleponnya, para murid mulai berhamburan keluar bis mencari barang milik mereka.
Kim (Name), seorang perempuan lembut ah... mungkin tidak juga yang kerjanya hanya mendengar musik. Entah itu hobinya atau apapun itu, hingga saat ini headphone itu pun senantiasa ada di kepalanya menghalangi surai (h/c) yang diikat itu.
Mengikuti yang lain keluar dari bis (Name) menghampiri Junhee yang sedang mengangkat barang barangnya.
Junhee yang sudah keluar dari bis sedari tadi memberi (Name) kopernya.
Menerima kopernya, (Name) berterimakasih dilanjut dengan hiasan senyuman manis di mulutnya. "Terimakasih, kak Junhee."
Beralih ke Junhee, dia hanya membalas ucapan adiknya dengan senyuman tipis yang terukir indah dimulutnya.
Hampir semua orang sudah tau bahwa Kim Junhee & Kim (Name) bersaudara. Hanya ada beberapa yang tak mengetahuinya karena suatu hal yang membedakan keduanya.
Junhee hanya beda beberapa bulan lebih tua dari (Name), itu dikarenakan (Name) yang diadopsi dari panti asuhan karena pilihan kakaknya.
Saat itu, (Name) masih sangat kecil, Junhee bersikeras memilihnya karena ia bilang 'Aku ingin memiliki adik yang lucu seperti dia sekarang ayah' dengan muka yang dibilang sedikit cemberut menahan nangis saat ayahnya menolak untuk mengadopsi.
Hingga akhirnya menuruti keinginan anaknya, sang ayah pun mengadopsi (Name).
Setelah selesai mengurus surat-surat untuk adopsi, sang petugas panti asuhan memberikan (Name) pada sang ibu, (Name) yang di gendong tersenyum kepadanya, lalu menoleh pada petugas panti asuhan itu sembari melambaikan tangannya mengucapkan selamat tinggal.
"Kau ingin memberikan nama untuknya, Junhee?" tanya sang Ayah menunjuk kepada seorang anak di gendongan ibunya.
"Mau! Aku mau memberikan nama untuknya ayah! Haruskah aku menamainya (Name)?" Junhee membalas pertanyaan ayahnya dengan senang, ia boleh menamai adik barunya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐄𝐧𝐝𝐥𝐞𝐬𝐬 𝐓𝐡𝐢𝐧𝐠𝐬 | Night Has Come x Reader
FanficSlight Ko Kyungjun x reader. Writting in Bahasa.