04

62 15 0
                                    

Ke rumah yang bukan engkau.





••






"..Aku akan selalu hadir untukmu."




Sebuah kalimat terus saja terlintas di benak (Name) sejak suara itu mengutarakannya. Entah mengapa pikiran sang dara kini hanya berpusat di satu topik yang tak biasa, Itadori Yuuji.



Manik kelam bagai malam nampak bergulir kearah samping begitu terbesit tentang si sosok aneh. Melihat tirai yang biasa menjadi sumber suara tengah di sinari oleh cahaya jingga senja.


Tanpa diduga seutas senyum tipis mengembang pada durja yang semula bagai di selimuti nestapa.




"Ah.. indahnya."





Dia membatin. Secercah kekaguman akan sinar sang surya seakan menghangatkan kalbunya jua. Setelah sekian lama tenggelam di laut sengsara kini (Name) bagai ditarik untuk menghirup udara di permukaan bahagia.



Itu semua ia rasakan hanya ketika mengingat sebuah suara pemuda.




"Dia seperti..mentari saja. Sungguh hangat ketika bersamanya."








━━━━━━━━━━━━━━━━━━♡ෆ





••






Mata yang sayu memandang cukup lama kearah jam. Dia menunggunya sejak senja hingga gulita tiba demi si sosok. Ketika jarum jam seakan berdenting tepat di pukul 01.00, manik yang kosong mulai bercahaya bersama sengiran terukir begitu saja.


Sontak kepala itu bergerak dan menunggu kedatangannya.



"Selamat malam, (Name)..!"



Itadori menyapa. Suaranya sedikit bergema di ruang hampa namun ternyata juga menggetarkan hati bagi pendengarnya.





"S-selamat malam...juga, Itadori."





(Name) mencicit malu. Dia menarik selimut hingga menutupi setengah wajah dan tak berhentinya untuk melirik kearah tirai tempat Itadori berada.




"Wah.. ini malam yang cerah ya? Aku bisa melihat bayanganmu dari sini, (Name)!"




"S-sungguh?"






"Ya! Kau berbaring di tempat yang nyaman ya? Pasti tidurmu nyenyak sekali, (Name)!"










".................."

𝐊𝐚𝐮 𝐑𝐮𝐦𝐚𝐡𝐤𝐮; Itadori YuujiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang