17

2.3K 90 30
                                    












KOMENTARNYAA.......







.

.





Typo bertebaran.......






.






.








.
















Brakkkk......








" APA YANG KALIAN BERDUA LAKUKAN...!"











.


.









Tubrukan dari pintu yang beradu dengan tembok menimbulkan suara yang kencang. Gebrakan suara itu cukup membuat dua sejoli yang sedang dimabuk cinta itu pun terlonjak kaget, melepaskan pagutan yang terjalin lekat di antara keduanya. Winter yang semula tengah berbaring pun langsung membenarkan posisinya, menundukan kepala sembari merapihkan pakaiannya yang terbuka. tidak ada bedanya dengan Karina yang berada di samping tubuhnya.

Karina dan Winter hanya bisa terdiam, duduk merapatkan kaki sambil menundukan kepala tidak berani menatap kearah seonggok tubuh yang sedang menatap nyalang kearah mereka. Winter mengepalkan telapak tangan berusaha menahan air mata yang ingin menerobos keluar dari pelupuk matanya, Winter tidak menyangka jika dia bisa sampai ketahuan oleh seseorang yang paling berarti dalam hidupnya. Winter ingin menghilang tapi tidak mungkin, Winter tidak mungkin menghindar disaat dirinya sudah tertangkap basah seperti ini.

"Kenapa....?" Orang yang berdiri didepan kedua sejoli ini pun mulai melontarkan suaranya.

"Kenapa kalian melakukan hal seperti ini?" Ungkap orang itu kembali, menatap nanar kearah putri semata wayangnya. Dia tidak percaya jika putrinya terjerumus kedalam hubungan yang salah.

"Winterrr...." Panggilnya dengan nada suara yang bergetar. Mendengar adanya suara yang memanggil namanya, Winter pun mulai mengangkat kepala sedikit demi sedikit. Sampai pada detik berikutnya, kedua perempuan beda generasi itu pun saling menatap satu sama lain. Winter dengan tatapan sedih dan sang ibu dengan tatapan kecewa.

"Ibu....."

"Cukup...!"Perempuan paruh baya itu memotong kalimat yang akan terucap dari mulut putrinya, membuat si gadis kecil langsung mengatupkan kembali bibirnya.

"Ibu tidak ingin mendengar alasan apapun yang keluar dari mulut mu Winter" Winter terkesiap mendengar perkataan dari ibunya, jika seperti itu, dia tidak tahu lagi bagaimana caranya mempertahankan hubungannya dengan Karina yang baru saja tumbuh seumur jagung ini.

"Karina..." panggil ibu Winter pada gadis yang ia kenal sebagai sahabat dekat anaknya, beliau mempercayakan Winter pada Karina, karena Karina dan Winter memang sudah berteman dekat sejak mereka kecil sampai sekarang. "Apakah benar kamu dalang dari kasus hilangnya Winter beberapa bulan yang lalu? Dimana dulu kamu mengatakan jika Winter pergi berlibur tapi kenyataan nya tidak seperti yang kamu ucapkan"  Winter tersentak, begitu juga dengan Karina, mereka berdua berpikir darimana sang ibu bisa mengetahui peristiwa itu.

"Ibuu, kenapa bis...."

"Jaemin sudah mengatakan semuanya kepada ibu, Jaemin sudah memberitahu semua kelakuan buruk Karina"

Lagi dan lagi ucapan Winter harus terhenti begitu saja.Jaemin, ternyata Jaemin yang memberitahu semuanya, Winter baru mengingat satu hal jika dirinya pernah menceritakan segala perbuatan buruk yang pernah Karina lakukan kepadanya. Tapi kenapa, kenapa Jaemin tega memberitahu informasi mengejutkan seperti ini kepada ibunya.

OBSSESION (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang