50

208 3 1
                                    

Bagian 50

Saya hampir tidak membuka mata dan merasakan sakit yang menyengat.

"Apakah kamu mengalami mimpi buruk?"

Miao Honghong sudah duduk di tempat tidurnya dan bertanya dengan prihatin.

"Menurutku itu mungkin karena dia mengalami mimpi buruk tadi malam."

Hu Wenli di samping sudah menyisir rambutnya dan berjalan mendekat.

Saya melihat mata Chu Nian masih sedikit merah.

"Bagaimana? Aku merasa sangat tidak nyaman. Bisakah kamu mengambil cuti sore ini?"

Hu Wenli mengira dia mungkin bekerja terlalu keras.

Lagi pula, dengan kondisi fisik saya, bukankah terlalu berat untuk bekerja keras?

Menghadapi tatapan khawatir mereka, Chu Nian merasa sedikit malu.

Dia tidak tahu mengapa dia bermimpi seperti itu dan menangis.

"Aku baik-baik saja. Silakan saja. Aku akan segera baik-baik saja."

Orang lain di asrama sudah pergi.Chu Nian melihat arlojinya dan melihat bahwa hari sudah sangat larut.

"Oke, hati-hati. Kalau memang tidak bisa menahannya, jangan berani. Kesehatanmu penting."

Mereka semua adalah orang-orang yang pernah ke sini sebelumnya, Hu Wenli tahu bahwa butuh waktu untuk beradaptasi dengan pedesaan.

“Yah, aku tidak perlu melakukannya, Honghong, kamu harus pergi juga.”

"Apa yang akan aku lakukan? Aku hanya menunggumu. Cepatlah!"

Dengan kondisinya yang seperti itu, bagaimana Miao Honghong bisa merasa lega?

Melihat desakannya, Chu Nian tidak membujuknya lagi.

Setelah buru-buru mengikat rambut dan mencuci muka, mereka berdua keluar bersama.

Namun tak jauh dari titik pemuda terpelajar, tiba-tiba saya melihat sosok yang tinggi dan tegap itu.

Saat mata mereka bertemu, Chu Nian merasa sedikit malu.

Tapi mata pria itu berubah!

“Kamerad Wei Huai, Kamerad Wu Shengli.”

Miao Honghong jelas memiliki kesan yang baik terhadap kedua orang ini, dan menyapa mereka dengan murah hati saat dia melihat mereka.

“Itu Miao Zhiqing dan Chu Zhiqing.”

Wajah Wu Shengli memerah, dia menjawab dengan enggan, lalu membuang muka dengan malu.

Dan mata Wei Huai tidak pernah menatap mata merah itu sedikit pun.

Matanya penuh kekhawatiran yang tidak bisa disembunyikan.

Chu Nian tidak bisa menahan gemetar saat melihatnya, tapi bagaimana dia bisa berani mengatakan bahwa dia bermimpi dan menangis seperti ini?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 22, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

kelahiran kembali ke tahun 70 -an Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang