6

118 10 3
                                    

setelah Devri berangkat beberapa menit kemudian Liora berangkat ke cafe. tanpa sepengetahuan siapapun, termasuk suaminya

di kafe, dia mendapatkan ketenangan yang sudah lama dia cari. dia sendirian dan menikmati momen damai. tapi seseorang terus melihatmu. ada seorang pria yang memperhatikan Liora dan dia bisa merasakan matanya tertuju padanya. pria itu membuatnya gugup saat dia melihat wajahnya, lalu tubuhnya, dan kembali ke wajahnya. apakah dia melihatnya karena dia menganggap Liora menarik? tapi Liora tidak bisa mengetahuinya karena ekspresinya tidak berubah saat dia memperhatikannya. lalu Liora  meminum kopi dan menikmati momen tenang

beberapa detik kemudian seorang pria datang dan duduk di depannya. Liora memiliki janji dengan pria itu, dia temannya "hai apa kabar" sapa Liora dengan tersenyum ramah

pria yang duduk di depannya memiliki wajah yang menyenangkan dan lembut. rambutnya yang hitam dan janggutnya yang tipis membuatnya terlihat lebih gagah dan matanya ramah serta lembut. kesan yang diberikannya adalah pria yang baik, sedikit pendiam. namun, jelas sekali Liora menyukai pria seperti itu karena dia memang tipenya...

pria itu menatap Liora dan tersenyum kepadanya lalu menjawab pertanyaan Liora dengan nada yang dalam dan lembut "im fine, sekarang aku bisa melihatmu" jawab pria itu

Liora mengangguk dan menjawab "sudah lama kita tidak bertemu... btw kamu mau pesan apa?" tawarnya
dia tersenyum dan menatap Liora lalu dia menjawab dengan suara yang manis dan lembut “saya mau pesen hot coffee untuk membangunkan saya dari stres pekerjaan. dan saya juga mau memesan sesuatu yang enak untuk dimakan bersama teman saya” kata pria itu pada waiters

pria itu melihat menu dan kemudian menatap Liora dengan kebaikan dan senyum manisnya. matanya menyenangkan dan mencerminkan kepribadiannya yang tenang dan lembut. dia tidak terlihat seperti pria yang ingin berkencan dengannya. mungkin dia hanya berusaha bersikap ramah? siapa tahu?

Liora terkekeh dan berkata "ternyata lo masih suka hot coffee"

lalu waiters itu pergi dan pria itu melihat Liora. dia sangat perhatian dan tidak berhenti menatapnya. Liora menatap kembali pria itu dan mereka berdua bertukar senyuman kecil. tatapannya menatap Liora dengan sangat hangat dan dia terlihat sangat ramah. seolah-olah dia menganggapnya sangat menarik. namun tatapannya sangat manis dan tidak menyeramkan sama sekali

untuk keluar dari situasi canggung itu akhirnya Liora mulai berbicara "....lo nggak mau crita sesuatu ke gue gitu hah?"

pria itu terkekeh dan bersandar di kursi. dia menatapnya dengan tatapan yang sangat tampan lalu dia menjawab

“dan apa yang buat lo berpikir gue ingin berbagi cerita ama lo? lo mungkin berpikir kalo lo tahu segalanya?”
dia tertawa saat melihat Liora. dia mencoba membuat percakapan itu lucu. dia ingin Liora terbuka tanpa menanggung beban. Liora dapat melihat di wajahnya bahwa dia ingin menjadi temannya, tetapi dia juga sangat tertarik kepadanya. atau mungkin kecantikannya menggodanya? siapa tahu

Liora menanggapinya dengan terkekeh "apa yang sedang lo jalanin sekarang? kayak bisnis atau hubungan mungkin?"

senyum pria itu semakin pecah dan dia mengangkat alisnya. dia menganggap Liora sangat lucu dan Liora benar-benar semakin dekat dengan hatinya. dia menatap Liora dengan penuh kasih sayang dan dia menjawab
"jadi lo penasaran nih? " dia berkata pada Liora dengan seringai

"sekarang lo tanya ke gue? gue pengen banget jalin hubungan baru dengan seseorang" dia menghela nafas ketika sebuah pikiran terlintas di benaknya dan dia menjadi lebih bersemangat untuk sesaat

"tapi sekarang ayo kita ngobrol tentang lo... apa lo bahagia sama pernikahan lo sendiri ra?" Liora terdiam sejenak dan kemudian tersenyum hangat "..yes"

ArmeroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang