bab 10

10.3K 704 20
                                    

Tepat ia palingan wajahnya, matanya bertatapan dengan Isabella yang mengintip dari sela pintu, "tolong! Tolong aku" Ucap perempuan berambut pendek tersebut yang mengarah pada Isabella, Zion dan Sean pun mengernyitkan dahinya bingung namun dengan cepat mereka melihat ke arah pintu dapat mereka lihat Isabella yang mengintip dari sela pintu.

🤍🤍🤍

Mata Isabella perlahan terbuka, ia mengucek matanya pelan lalu melihat jam yang menunjukan pukul 5 pagi, bangun dari tempat tidur nya lalu pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

Kurang lebih 15 menit, ia sudah rapi dengan seragam sekolah nya yang ia pakai, perlahan ketukan pintu terdengar di telinga nya.

Ia pun membuka pintunya perlahan dan mendapati Zion yang tengah bersandar di tembok dengan mata yang terpejam. Mendengar pintu yang sudah membuat matanya terbuka perlahan.

Manik matanya yang bewarna cokelat menatap manik mata berwarna hitam milik gadisnya, gadisnya? Ya, entah sejak kapan Adik tirinya ini menjadi gadisnya.

"Pagi" Ucap Zion yang di balas sapaan balik oleh Isabella.

Zion pun menatap lekat gadis di depannya ini, kemudian ia memberikan satu kantong bewarna hitam yang ia genggam sedari tadi kepada Isabella.

"Yang kau minta" Ucap Zion yang di balas anggukan oleh Isabella, tangannya terulur untuk mengambil kantong tersebut dari Zion.

"Thanks" Balas Isabella singkat, merasa tidak ada apa-apa yang harus di bahas lagi Isabella pun ingin balik ke kamarnya namun tiba-tiba Zion menarik tangan Isabella ke dalam dekapan nya.

"Aku tidak sabar melihat aksimu nanti malam" bisik Zion lalu mengecup singkat leher Isabella lalu pergi meninggalkan Isabella.

🤍🤍🤍

Beberapa menit Isabella turun dari kamar menuju lantai bawah, melihat keluarga nya menunggu dia di meja makan.

Dengan segera Isabella duduk di sebelah Zion, lalu memulai sarapan nya dengan hening.

Selesai makan Isabella yang pertama pergi dengan alasan ada urusan sekolah makanya ia datang pagi, berpamitan dengan kedua orangtuanya sebelum pergi, lalu berjalan keluar meninggalkan orang tuanya serta kedua kakaknya itu.

Menuju garasi untuk mengambil mobil Lamborghini bewarna merah yang sudah menjadi miliknya sekarang lalu pergi keluar dari perkarangan rumah dengan mobil tersebut menuju sekolah.

🤍🤍🤍

Sesampainya di sekolah, ia turun dari mobil yang sudah ia parkir lalu pergi menuju kelasnya namun sebelum ke kelasnya ia ingin pergi ke ruangan komputer terlebih dahulu.

Tidak seperti kemarin banyak yang menyambut ia saat ia sampai ke sekolah namun kali ini berbeda karna banyak murid yang belum datang ke sekolah.

Melewati beberapa koridor untuk sampai ke ruangan komputer, koridor yang sangat sunyi karna tidak ada orang selain dirinya yang berjalan melewati beberapa koridor.

Kelas mulai jam delapan, ia sudah datang sepagi ini karna ada sesuatu yang harus ia selesaikan.

Merasa ia sudah sampai di depan ruangan komputer, perlahan tangannya membuka pintu tersebut lalu masuk ke dalamnya.

Ruangan yang sangat dingin dapat dirasakan oleh Isabella, Isabella melihat sekeliling nya yang sangat sepi namun pandangan nya tertuju pada satu orang Siswa yang ia cari yang tengah tertidur di depan layar komputer yang masih menyala.

Perlahan ia mendekati siswa tersebut, lalu menatap layar komputer yang menyala serta kacamata bulat bergagang hitam di sebelah siswa tersebut. Belum beberapa detik ia bergerak siswa tersebut terbangun dari tidurnya, mengucek matanya lalu menatap Isabella yang sudah berdiri di depannya.

Menjadi Tokoh Figuran?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang