DID.

203 19 0
                                    

"He loves you. Sampai ingin mati."

Mr

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mr. Moreo.

• • •

Keysa's pov.

' ' '

"Esmeralda."

Perempuan gaun merah. Pemilik asli manik hitam legam yang ia turunkan pada putranya, Atlantis Samu. Lukisan dirinya menjadi yang paling banyak menghiasi setiap sudut ruangan. Kutahu siapa dia sekarang.

Ia memiliki postur wajah yang kokoh dan tegas. Wajahnya di lukis tidak tersenyum, tidak juga sedih ataupun marah. Tatapannya kosong. Hampa. Tidak dapat kutemukan satu luapan emosi di raut wajahnya.

Ku usap kasar ukiran kecil namanya di sudut lukisan ; Esmeralda Glorious.

Fakta bahwa ia adalah pelaku utama atas setiap masalah dalam hidup Atlantis, membuatku sangat geram.

Aku marah karena wanita itu telah menghancurkan hidup putranya sendiri. Tetapi rasa marah itu menjadi sangat menyakitkan, saat tahu bahwa Samu bukanlah pemilik raga yang asli.

Samu adalah pribadi alternatif yang tercipta karena trauma masa kecil. Ibunya, mengambil andil paling besar atas peristiwa traumatis yang menyebabkan Atlantis harus berbagi raga dengan identitas Samu.

"Fuck."

"Anda baik baik saja?" Sebuah sentuhan menyadarkan-ku dari luapan emosional. Aku menoleh, menatap Moreo.

Pria asing yang telah kuketahui namanya itu adalah asisten pribadi Samu. Ia yang telah membantuku mengurus Samu satu minggu terakhir.

"Aku baik baik saja." Aku memalingkan wajahku. Mundur agak jauh dari poros ibunda Atlantis, kini menatap pintu putih yang berjarak tidak terlalu jauh dari tempatku berdiri.

Di balik pintu putih itulah sekarang Samu berada. Sudah enam puluh menit lamanya laki-laki itu menjalankan terapi kognitif secara personal dengan psikiater-nya.

Moreo memberitahuku bahwa mulai hari ini Samu akan kembali menjalankan terapi hingga lima minggu ke depan. Kemungkinan dapat terus berlanjut, tergantung pada tingkat keparahan kekhawatiran yang di alami Samu.

Informasi yang aku dapat bahwa terapi kognitif dapat membantu pasien tetap fokus pada perasaan positif. Samu sangat butuh itu, aku khawatir setiap kali ia mencoba untuk memulai bercerita tentang masa lalunya padaku, emosionalnya menjadi tidak terkendali.

"He loves you. Sampai ingin mati." Suara Moreo menusuk jantungku.

I know, Moreo. I know. He loves me, sampai ingin mati..

Mulutku kelu tatkala semua prasangka buruk kembali menghampiri pikiranku. "Kamu bilang padaku bahwa pengidap DID umumnya tidak dapat di sembuhkan, bukan?"

Moreo mengangguk samar, "Samu bertahan dengan racikan obat anti-depresan, juga konseling psikiater hanya untuk meringankan stres dan membantu mengatasi situasi yang membuatnya takut juga cemas."

Pasti rasanya lelah sekali, 'kan?

"Moreo, apakah kamu ingin melihat Samu sembuh? Apakah ada cara agar Samu sembuh dari penyakitnya?" Aku bertanya lagi, tetapi kali ini pandanganku kosong.

Pertanyaan itu ku ulangi lagi untuk diriku. Ku ulang terus menerus..

Apakah aku menginginkan Samu sembuh?

Apakah aku dapat merelakannya untuk sembuh?

Tidakkah sudah cukup laki-laki itu menderita? Ia berhak sembuh..

Tetapi, menginginkan kesembuhan untuk laki-laki itu berarti aku juga harus merelakan salah satunya pergi, 'kan?

"Aku menginginkan Samu dan Atlantis untuk sembuh. Tetapi bukankah kesembuhan mereka di tandai dengan hilangnya pribadi alternatif? Itu artinya, Samu harus menghilang agar Atlantis dapat sembuh, 'kan?" Mataku memanas saat mengucapkannya, kali ini aku bertanya dengan desakan.

Moreo hanya diam. Pria itu tidak menjawab hingga pintu putih di depanku terbuka, barulah ia bersuara.

"Anda tahu, ma'am? Samu bisa saja menjalankan pengobatan esktrim, Ia mampu melakukan segala cara untuk memperoleh kemungkinan kecil untuk sembuh, baik secara finansial maupun emosional, jika ia ingin. Tetapi, bukankah cintanya untuk anda jauh lebih besar dari semua kesakitan dalam hidupnya? Ia mampu bertahan dalam semua rasa sakitnya, hanya agar bisa selalu bersama dengan anda."

that's how he lives.

• • •

Cursed,
Keys.

TBC.

Dissociative Identity Disorder (DID) Suatu gangguan yang ditandai dengan adanya dua atau lebih status kepribadian yang berbeda. Biasanya merupakan suatu reaksi terhadap trauma sebagai cara untuk membantu seseorang menghindari kenangan buruk.

DID juga memiliki beberapa sebutan, seperti ; split disorder, multiple personality disorder, dan kepribadian ganda.

Tujuan pengobatan dissociative identity disorder ialah untuk meredakan gejala dan memastikan keselamatan pasien dan orang-orang di sekitarnya.

Perawatan yang tepat juga membantu “menghubungkan kembali” kepribadian yang berbeda menjadi satu identitas yang berfungsi dengan baik.

..➭ Ada berbagai pengobatan untuk mengatasi gangguan identitas disosiatif. Salah satunya adalah Terapi Perilaku Kognitif atau cognitive behavioural therapy (CBT).

⸙. ..➭ Behavioral Therapy (CBT) atau terapi perilaku kognitif adalah salah satu jenis psikoterapi. Terapi ini banyak digunakan untuk mengatasi berbagai masalah kejiwaan, termasuk stres, depresi, dan gangguan kecemasan.

Dapat di baca lebih mendalam di ARTIKEL TERKAIT 👇🏻

https://hellosehat.com/mental/mental-lainnya/mengenal-gangguan-disosiatif-kepribadian-ganda/

KeysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang