01. THE GENIUS

437 14 1
                                    

Hallo..
Assalamu'alaikum

Kembali lagi di cerita baru ku, padahal cerita yang lama belum tamat, hehe..

.
.

Hari ini adalah hari pertama PAS Ganjil di SMA Bakti Bangsa. Mereka pasti sudah belajar semalaman untuk menghadapi soal-soal ujian hari ini. Termasuk circle "The Genius." Pagi ini sebelum masuk ke ruangan mereka masing-masing, mereka menyempatkan diri untuk berkumpul sebentar di kantin sekolah.

Danu Kukuh Pramana, ia adalah ketua kelas XI IPS A. Panggil saja Danu. Jika orang-orang kurang berminat dengan pelajaran Kimia, ia malah menyukai pelajaran tersebut.

Tedy Setiawan, cowok yang hobi workout itu adalah wakil ketua kelas XI IPS A. Irit bicara, wajah sangar, badan kekar, tapi malah banyak cewek-cewek yang ingin mendekatinya. Pelajaran favoritnya adalah Sejarah Umum.

Ayra Anjani, ia adalah cewek yang paling di jaga di The Genius. Sering tidak masuk sekolah karna harus bolak-balik ke Rumah Sakit untuk berobat, tapi selalu mendapatkan nilai tinggi di setiap pelajaran.

Syahira Syakila Zahfa, cewek pekerja keras yang selalu membantu Ibu nya. Setiap pulang sekolah, cewek yang mempunyai nama panggilan "Syakila" itu selalu bekerja di sebuah toko baju milik orang tua Ayra. Meskipun jarang belajar karna harus bekerja, tapi pelajaran Ekonomi cewek itu tidak pernah turun.

Nurmala Agista Halwa, ia baru pindah ke SMA Bakti Bangsa sejak 3 bulan yang lalu, dan 2 bulan yang lalu cewek itu ikut bergabung ke circle The Genius. Bahkan Nurmala pernah berpikir "kebaikan apa yang sudah ia lakukan sampai mempunyai teman se pintar dan se baik Danu, Tedy, Ayra dan Syakila?" Nurmala sendiri sangat suka pelajaran PKN.

"Ujian pertama hari ini, Kimia. Kalian udah pada belajar?" Tanya cewek berhijab, berkacamata, dan memakai cardigan rajut berwarna purple. Siapa lagi jika bukan, Ayra.

"Udah. Tapi gue kurang semangat hari ini." Ungkap Danu. Raut wajah cowok itu terlihat gelisah.

"Kenapa?" Syakila, cewek itu dekat dengan Danu, bahkan mereka sering curhat. Tapi hubungan mereka tetaplah sebagai teman, tidak lebih dari itu.

"Gue di ruang satu. Dan lo bisa tebak siapa guru pengawas di ruang satu?" Tanya Danu, ia menatap temannya satu persatu.

"Biar gue tebak, pasti Pak Pradika." Tebak Nurmala. Cewek itu jarang sekali salah menebak.

Danu menganggukkan kepalanya, tanda bahwa apa yang dikatakan Nurmala adalah benar. "Bener, Abang gue sendiri yang ngawas."

Alfarezy Pradika Pratama, abang kandung Danu yang berusia 24 tahun. 5 bulan lalu, Pradika resmi menjadi wali kelas XI IPS A dan guru Kimia. Mungkin itu juga menjadi salah satu alasan Danu menyukai pelajaran Kimia.

"Bukanya pak Pradika itu ngga galak ya? Kok lo panik?" Tedy, cowok itu berbicara tanpa mengalihkan pandangannya dari layar handphone.

Danu berdecak. Memang Abangnya itu tidak galak, tapi tatapannya ketika sedang serius seperti harimau yang akan menangkap mangsanya.

"Udah deh, ngga usah bahas Abang gue. Mending bahas kisi-kisi yang dikasih aja." Danu mengeluarkan sebuah buku tulis yang bersampul biru dan meletakkannya di atas meja.

Ayra, cewek itu mengambil buku yang Danu letakkan tadi. Membuka lembar demi lembar buku catatan itu. Hingga mata cewek itu sukses terbuka lebar saat melihat jawaban Kimia Danu.

"Katanya suka Kimia, tapi kenapa soal sepuluh bisa salah lima?" Sindir Ayra.

Danu menggaruk tengkuknya yang padahal tidak terasa gatal. Ia bingung harus memberikan jawaban apa kepada Ayra.

GENIUS CIRCLE [TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang