Chapter Seven : Black Necklace, The Doctor and The Warden

779 72 4
                                    

Cahaya masuk ke indra penglihatannya saat Mingyu baru saja membuka mata. Seluruh badannya terasa lemas dan sulit untuk di gerakkan membuat Mingyu meringis tanpa suara. Ia menengok ke kanan dan kiri untuk melihat dimana keberadaannya sekarang.

Saat melihat tembok, lampu, dekorasi serta barang barang yang dikenali Mingyu mendesah lega dan kembali menutup matanya. Ia terdiam selama beberapa detik untuk mengumpulkan energinya yang terasa kosong.

Setelah merasa energinya berangsur angsur pulih Mingyu pun berusaha untuk duduk dari tidurnya.

"Oh kau sudah sadar" Sebuah suara membuat Mingyu menengok dan terkejut melihat seorang angel dokter akademi; Joohyun ada di kamarnya.

"Irene?" Ucap Mingyu penuh tanya.

Joohyun tersenyum tipis. Angel itu memegang kepala Mingyu dan mengangguk setelah memeriksanya.

"Kau tidak sadarkan diri selama tiga hari Astaroth. Ayahmu, maksudku adalah Azazel bukan Raphael siap membakar kakakmu Asmodeus saat dia melihat keadaanmu seperti ini"

"Apa yang terjadi padaku?"

"Itu pertanyaanku" Joohyun mengeluarkan sebuah kristal berwarna merah muda dan menerbangkannya di samping kanan Mingyu. "Apa yang terjadi padamu? Arron tidak mengatakan apa apa karena dia tidak tau. Ningal memeriksa ingatannya dan tidak menemukan apa apa"

Mingyu menatap lurus lalu terdiam. Ia mencoba mengingat apa yang terjadi padanya sebelum ia bisa seperti ini. "Kepalaku sakit" Eluh Mingyu saat ia tidak bisa mengingat apa apa.

"Tahan sebentar"

Joohyun menepuk pundak Mingyu lembut lalu pergi keluar kamar hybrid itu sejenak. Tak lama dari kepergian Joohyun, Jongin, Seungcheol dan Chan masuk ke dalam kamarnya tergesa gesa.

"Astaroth, kau tidak apa apa nak?" Jongin memeriksa seluruh tubuh anaknya dengan panik. Seungcheol menatap Mingyu bersalah dan Chan tersenyum bahagia melihat kakaknya sudah sadar.

"Aku tidak apa apa ayah. Maaf telah membuat keributan"

"Apa maksudmu? Kalau kau kenapa kenapa, kau tentu tau kakakmu adalah orang pertama yang akan ribut denganku"

"Karena itu aku meminta maaf karena telah membuat keributan"

Jongin membuang napas gusar. Chan adik angelnya hanya terkekeh melihat sang ayah. Sementara itu Seungcheol memegang bahu Mingyu erat.

"Maafkan aku Astaroth. Aku tidak bisa membantu dan menjagamu dengan benar"

Mingyu tersenyum tipis. "Kau membantu dan menjagaku dengan baik kak. Terima kasih"

Kedua kakak adik itu saling tersenyum menghangatkan. Jongin dan Chan saling berpandangan merasa terharu.

"Maaf karena sudah menghancurkan suasana tapi Ningal telah tiba" Ucap Joohyun di depan pintu.

Seungcheol dan Chan yang berdiri menghalangi pandangan Mingyu ke pintu langsung menggeserkan diri agar hybrid tersebut bisa melihat siapa yang datang.

Di belakang Joohyun berdiri seorang demon perempuan, dengan rambut hitam panjang dan seekor ular melilit di lehernya. "Mirembrema Azazel" Sapa demon tersebut yang bernama asli Ningal.

"Mirembrema Ningal"

Ningal tersenyum miring. Ia menghampiri Mingyu dan membiarkan ularnya turun dari lehernya ke badan Mingyu.

"Vornorel menyukaimu Astaroth. Lama tidak jumpa"

Mingyu merasakan Vornorel- ular milik Ningal melilit kakinya dan mengangguk singkat menjawab ucapan Ningal.

[S1✔] S2 Devil Saint ✗ MeanieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang