Once upon a time in NYC

19 2 0
                                    

Putra sedang menyalakan arang bracket di alat bbq nya di area balkon, dan mira menghampiri untuk memberikan minyak zippo milik alex untuk membuat putra lebih mudah menyalakan nya,

"Makasih" sahut putra sambil menatapnya,

"Mmh" jawab mira lurus dan kembali berjalan ke dalam

Iren masih sibuk menusuk paprika ke tusuk sate nya, karena ia lebih suka bbq tipe tusuk sate dengan sayur daripada hanya daging yang menurutnya boring. Alex setelah keluar dari kamar lalu membawa speaker devialet yang ada di ruang tengah ke balkon, lalu membantu putra untuk menyalakan bara api,

"Whuushhh" suara api terdengar dan menyambar ke sekitar mereka berdua karena alex menekan botol liquid api terlalu keras menyemprotkanya terlalu banyak

"GOBLOK, HAHAHAHA" sahut putra tertawa setelah keduanya terjatuh karena menghindari sambaran api

"WAHAHAHAHAHA" tawa alex ikut terdengar

"ARI KALIAN KENAPA SIH IH GITU AJA GABENER!" teriak nabilla dari dalam karena kaget melihatnya

Iren mencoba menghampiri dan memastikan keduanya baik-baik saja,

"Kenapa sih ih!? kalian gapapa?" tanya iren kesal

"Gapapa ren, aman" jawab alex

"Gapapa sayang" sahut putra sambil berdiri dan membenarkan bajunya

**

Alex sudah mulai membakar daging di panggangan, putra terlihat sedang membumbui sendiri daging yang ia pisahkan dengan herbs dan red wine,

"Lagu siapa ini?" tanya putra kepada nabilla yang terhubung ke speaker di dekat mereka

"Blackpink, baru debut, enak kan!?" tanya nabilla semangat

"Emmhh, mayan" sahut putra

Iren sesekali terlihat menggoyangkan kepalanya sambil memerhatikan apa yang sedang putra lakukan sedari tadi,

"Enak ngga nanti?" tanya iren kepada putra melihatnya

"Cobain aja sayang" jawab putra

"Eh ren, kamu dulu satu sekolah kan ya berarti sama billa sama putra?" tanya mira

"Heemh, kenapa mi?" tanya iren

"Gapapa, lucu banget liatnya kalian sekarang bisa barengan lagi" sahut mira

"Ya gimana ya mi, aku juga gamau ngebohong sama perasaanku sih, atau emang aku kejebak kali ya sama putra" jawab iren sambil melirik ke putra

"Tapi, apa yang kamu suka dan kamu gak suka saat ini dari putra, kalo boleh tau" tanya mira

Nabilla dan alex sontak membuka telinganya dan ikut penasaran dengan jawaban iren kali ini, setelah dulu mereka sempat berpisah karena masalah yang cukup serius,

"Gimana ya, dulu sempet benci sih, tapi lama-lama aku paham, dan sadar juga, setelah temen nya dean kasih tau apa alesan nya pada saat itu, ya walaupun itu salah, tapi dia mengakui dan sempat meminta maaf. Ego aku yang terlalu besar, tapi balik lagi, batin sama hati aku gamau berbohong sama diri sendiri, aku akhirnya mencoba memaafkan, dan ya mungkin semesta membantu, waktu putra pulang kita semua ketemu kan, dan ya, putra tanpa lama langsung nyatain lagi perasaan nya, dan aku gamau dia pergi lagi juga, begitu, guys" jawab iren ketika sadar mereka semua mendengarkan

"Lalu, suka dan gasuka nya apa?" tanya alex

"Ehh belum ya!? yah curhat deh itumah" sahut iren

"Gasuka nya sih dia itu jarang banget buka hp, atau sekedar ngabarin, padahal kan aku suka nungguin ya, terus kalo marah bukan nya ngobrol tapi malah pergi atau ngga bales sama sekali, nanti kalo aku udah telfon baru dia ngomong atau bales, itujuga nunggu aku bener2 marah. Suka nya ya banyak" sahut iren

"Lahh, banyak tuh apa aja sis?" tanya alex

"Ya dia peduli dengan segala aspek di hidup aku, dia kalo lagi waras ya nunjukin kalo dia sayang banget sama aku, terus dia ngga segan buat, emmhh..ya ngebelain lah gitu, terus sikap dan perlakuan nya juga gak pernah ada yang dibuat buat, dia ya dia aja gitu, dengan ego nya, amarah dalam diam nya, tapi ya itu putra, yang aku suka, nggak pernah pura-pura dalam hal apapun, dia sayang ya nunjukin, dia peduli ya nunjukin, kecuali dia diem ya berarti lagi marah" lanjut iren

"Tapi kamu udah tau belum, sebenernya campus nation itu sengaja dia danain karena tau bakal ada kamu?" sahut alex

"Tau! putra udah bilang akhirnya, emang ngejebak kann" jawan iren sambil melototi putra bercanda,

Mereka semua tertawa, dan menikmati malam di balkon penthouse sambil bbq an lalu dilanjut dengan bernyanyi diiringi gitar yang dimainkan putra.

Tempo Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang