Yuhuu, gimana nih kabar kalian waktu liburan selesai rapotan? Baik-baik aja, kan?
Kalau baik ya udah, Alhamdulillah. Btw, gimana nih nilai rapot kalian? Bagus gak? Kalau nilai rapot gue sih lumayan ya.
Buat kalian yang nilai rapotnya masih belum memuaskan, jangan pernah putus asa, ya! Jadi-in ini sebagai pembelajaran untuk kedepannya.
Semangat kalian pasti bisa!
Ya udah lah ya, dari pada banyak bacot mending langsung ke ceritanya aja.
***
"AKSA, BANGUN KAMU! INI SUDAH PAGI, KAMU HARUS BERANGKAT KE SEKOLAH!" teriak wanita paruh baya dengan berkacak pinggang saat melihat putranya yang masih molor itu.
"Eugh... lima menit lagi, Mom," lenguh lelaki tersebut semakin terlelap ke dalam dunia mimpinya.
Melihat jika anaknya semakin terlelap, wanita paruh baya itu hanya bisa menghela nafas dan mengelengkan kepalanya.
"Jika kamu masih belum bangun, jangan salahkan Mommy jika uang jajan kamu terpotong!" ancam Vania-ibu dari lelaki tersebut.
Mendengar ancaman mommynya yang tidak main-main itu dengan cepat lelaki itu menegakkan badannya dan menatap mommynya dengan cengengesan. "Hehe, jangan dong, Mom. Nanti aku belanjanya pakai apa? Lagian ini Aksa udah bangun kok."
"Gitu kek daritadi, kan gue gak usah repot-repot banguninnya," gumam Vania pelan. Namun, masih terdengar jelas di telinga Aksa.
Cup
"Ya udah, kalau gitu Aksa mau mandi dulu ya, Mom." Setelah memberi kecupan di pipi mommynya itu, Aksa langsung melesat masuk ke dalam kamar mandi.
Melihat tingkah anak semata wayangnya itu, Vania hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya.
***
Beberapa menit kemudian, Aksa keluar dari kamar mandi. Dia mengambil pakaian sekolahnya dan memakainya. Ia juga menyemprotkan parfum Clive Christian Imperial Majesty ke seluruh bandannya.
Setelah dirasa semua penampilannya telah sempurna, Aksa mengambil tasnya lalu menyelempang tasnya di tangan kanannya ala bad boy.
"Eh, anak Mommy ganteng banget sih. Ini lagi. Aduh, harum banget wangi tubuh kamu," puji Vania saat Aksa telah sampai di ruang makan.
Aksa hanya tersenyum manis, sampai-sampai lengsung pipinya pun keluar. Menambah kesan manis dan tampan Aksa.
"Hehe, makasih Mom," ucap Aksa dengan malu-malu kucing.
"Sudah, jangan genit kamu sama istri Daddy. Duduk dan segeralah makan, sebelum terlambat ke sekolah."
Mereka berdua mengalihkan atensi mereka masing-masing ke arah Zidan-ayah dari Aksa. "Cemburuan banget sih Daddy."
"Istri Daddy cantik. Jadi jangan salah jika banyak lelaki lain yang suka kepada Mommymu itu. Tetapi mereka kalah telak karena Daddy sudah menikahi Mommymu dulu." Zidan memukul-mukul dadanya sendiri, karna saking bangganya kepada dirinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Obsesion [End]
Teen Fiction[SEBELUM MEMBACA, MINIMAL FOLLOW AKUN AUTHORNYA DULU] Kisah ini menceritakan seorang lelaki yang harus menjadi bahan obsesian oleh sekelompok mafia yang sangat kejam. Lelaki tersebut dijadikan bahan obsesian karena ada sesuatu hal penting yang mena...