"Hari ini gue meeting, jangan tunggu gue buat makan malam." ucap Zerga. Nania menoleh lalu menganggukkan kepalanya. Sepulang sekolah nanti Zerga kan langsung mengurus masalah kantornya, sebenarnya dia malas. Tapi Gerhana memaksa, apalagi klien nya ini datang dari Dubai.
"Semangat!" ucap Nania setelah membenarkan letak dasi sekolah milik Zerga. Zerga terkekeh mengecup singkat pipi Nania.
"Sarapan dulu ya, Mama sama aku udah siapin tadi." Wajah Zerga kembali tidak bersahabat.
"Kali ini gue gak bisa." balas Zerga lalu menjauh dari Nania membawa tas sekolahnya, Nania memegang lengan Zerga.
"Ga---"
"Kemarin-kemarin udah 'kan? Sekarang gue malas, stop buat gue baikan sama wanita itu. Lo gak akan pernah tahu gimana rasa sakitnya gue, lo gak tahu apa-apa Nabastala." ucap Zerga dingin.
"Zerga, dengerin aku dulu."
Zerga menatap sepenuhnya ke arah Nania."Apa?" tanya Zerga ketus.
"Mungkin aku orang baru dalam kehidupan kamu, tapi Ga. Aku berharap kamu bisa baikan sama Mama." ucap Nania.
Zerga terkekeh."Terlalu sakit Nan, gue emang gak pernah balik ke masa lalu buat lihat kejadian itu, tapi gue selalu ingat. Kepala gue berputar tentang kejadian itu." ucap Zerga.
Nania menutup matanya sejenak lalu memeluk Zerga.
"Maaf," ucapnya.
Zerga diam, dia melerai pelukan Nania lalu pergi begitu saja membuat Nania langsung memanggil nama suaminya, tapi tidak didengar oleh Zerga.
•••
"Hai," seseorang menyapanya membuat Inara langsung menoleh sepenuhnya ke arah samping kirinya, Kenzo.
Inara akan bangkit untuk pergi tetapi tangannya lebih dulu di cekal oleh Kenzo. Inara mengedarkan pandangannya, ini rumah sakit, untuk apa laki-laki gila ini datang ke sini. Apalagi dengan luka memar di sekitar wajahnya, sangat terlihat seperti kriminal.
"Najis, pergi sana!" ucap Inara sambil menghempaskan dengan kasar tangan Kenzo kasar tetapi tak semudah itu terlepas, Kenzo malah semakin mencengkram erat tangan Inara membuat gadis itu meringis.
Kenzo menatap Inara tajam, Inara sedikit takut dengan tatapan Kenzo."Lo jangan macam-macam atau gue teriak!" ucap Inara.
Kenzo menyeringai."I don't care, Bitch!" ucap Kenzo membuat Inara membulatkan matanya mendengar hal itu, ini pertama kali Kenzo menghinanya.
Kenzo menarik Inara dengan kasar membawa gadis itu entah ke mana, Inara gadis itu hanya mengikuti langkah dari pria gila di hadapannya.
"Mau lo apa sih, bangsat!" ucap Inara.
Setelah sampai di tempat yang sepi Kenzo menghempaskan tangan Inara kasar.
"Jangan pernah lo berani nyentuh Nania seujung kuku pun atau gue yang bakal bunuh lo dengan tangan gue sendiri!" ucap Kenzo.
Inara terkekeh."Demi jalang kaya dia? Lo berani bilang kaya gitu sama gue?" ucap Inara terkekeh.
Kenzo tertawa membuat Inara menatap laki-laki itu bingung, tak lama wajah Kenzo kembali mendatar."Dia gak jalang, justru lo yang jalang! Inara, lo gila, sinting! Asal lo tahu, kalau aja lo gak ningalin Nania waktu itu, gue yakin pasti lo yang suka rela nyerahin diri lo sendiri sama Zerga!" ucap Kenzo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Z E R G A || Dangerous Husband √
Teen FictionWARNING!!! BANYAK KATAK-KATA KASAR, FRONTAL JANGAN DI TIRU DAN BEBERAPA ADEGAN DEWASA, MOHON BIJAK DALAM MEMBACA YA!!! "I'm sorry, please comeback to me." Instagram:_dinniy