02: CEMARA

6 1 0
                                    

HAI GUYS WELCOME BACK
GIMANA IABAR KALIAN HARI INI?
HARI INI UDAH ADA CHAPTER 2 NYA SI AMANAH CINTA
JANGAN LUPA YINGGALKAN JEJAK YAA ♥️

HAPPY READING GUYSS🥳♥️

✨✨✨

Tap

Tap

Tap

Terdengar suara derapan kaki mulai terdengar semakin jelas kearah menuju dapur.

"GOOD MORNING BUNDA!!!"ucapnya dengan sedikit berteriak, ehh bukan sedikit, Tapi Sudah teriak di samping telinga bundanya.

Seorang wanita berhijab yang sedang memegang spatula di tangannya sontak berbalik dan memandang sang putri kecilnya yang sudah mengenakan seragam SMA. Terlihat sangat lucu dan mungil. Tangannya begerak dan mendarat dengan manis di telingan putrinya itu.

"aduh, aduh bundaa. Sakiitttt,"keluh sang putri sambil meringis.

"lanjutin terus, terus jailin bundanya. Bikin bundanya jantungan. Lama lama jantung bunda copot ini gara gara kamu,"omel bunda.

"yo gak mungkin lah bun, kan ciptaan ne Allah bukan ciptaan ne bunda. Lek ciptaan ne bunda kaya nya udah copot dari kemarin deh, AAAKKKHHHH SAKIIT BUNDAA,"

"terus ngejawab, terus. Sampe bunda berbusa ae kamu bisa ngejawab,"

"wes-wes bunda. kasian Audy kamu jewer. Nanti kupingnya melebar mirip gajah memange mau?,"ujar seseorang bersuara berat tururn dari tangga seraya mendekat kearah kedua ibu dan anak itu.

"Yo gak mungkin lah yah, kan ciptaan ne Allah. lek ciptaan ne ayah kaya nya udah dari kemarin ini kuping melebar,"jawab sang bunda mengikuti jawaban Audy tadi.

"'kan bunda niruin jawaban aku, berarti bunda setuju sama penyataan aku,"ujar Audy tiba tiba.

"sek iso ngomong awakmu,"

"hussshhh wes-wes bunda, koyo arek cilik ae, Audy wes kapok tuh. Yo kan Audy?,"ucap sang ayah meyakinkan.

Audy sontak mengangguk cepat dan tersenyum manis semanis mungkin. Hingga jeweran maut bunda punterlepas dari telinga putih Audy.

Wanita yang tak lagi muda itu pun melnajutkan acara memasaknya yang sempat tertunda tadi.

"Hmhmhm... Bunda masak apa sih??,kok kaya enak..."ucapnya lagi tanpa berdosa.

"Kamu duduk dulu di meja makan, nanti kalo udah siap bunda kesana,"ucap sang bunda mencoba menahan emosinya di pagi yang cerah ini.

"bunda jangan marah marah~

Takut nanti lekas tua~"

"oh, kamu ngelokno bunda tuek?, iyo?,"jawab bunda.

"Ekhemm, Audy, wes nduk,"terdengar suara sang ayah dari meja makan memperingati

"iki lho yah, bunda masih marah sama Audy,"jawab audy.

"wes, bunda enggak marah. Sana kamu duduk o di meja makan, nanti bunda bawain makanan ne, kono seng anteng,"ujar sang bunda penuh gemas dan geram.

"inggih bunda.."jawab gadis itu kemudian melenggang ke arah meja makan.

"Gimana kamu udah siap buat sekolah baru?,"tanya ayah dengan medok jawanya yang khas.

"Insyaallah, Audy siap!,"jawabnya dengan semangat.

"Nanti ayah anterin yo. 'Kan kamu masih belum tau jalan daerah sini,"ujar ayahnya tak lupa dengan koran harian yang selalu pria itu baca setiap pagi.

Amanah Cinta (2023)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang