The Obsesion [End]

1. Aksa Diculik?

Yuhuu, gimana nih prolognya yang kalian baca barusan? Nyambung gak? Kalau ada typo, tolong di maafkan ya.

Jangan lupa bantu vote + komen sebanyak-banyaknya ya! Makasih tante- eh salah, maksudnya nona-nona☺🙏

Ya udah, daripada kalian dengerin bacotan gue yang ga ada habisnya ini, mending kalian langsung aja baca ceritanya.

***

Sekarang jam sudah menunjukan pukul 14.35. Dan semua murid di sekolah HIS telah siap untuk pulang ke rumah mereka masing-masing.

Kring

Kring

Kring

"Baiklah anak-anak, pembelajaran berikutnya dilanjutkan besok, ya. Jadi silahkan anak-anak untuk segera pulang. Bapak tutup pembelajaran hari ini, Assalamualikum," jelas Pak Adi lalu keluar kelas.

"Waalaikumsalam," ucap semua siswa.

"Eh, nanti nongkrong di tempat biasa kan?" celetuk Kenzi.

Aksa mengedikkan bahunya pertanda ia tidak tau. "Tanya aja sama si kutub utara."

Kenzi pun mengalihkan atensinya ke arah Langit yang masih senantiasa menatap ponselnya dengan tatapan datar. "Gimana, Ngit? Nanti kita nongkrong kek biasanya gak?"

Langit yang merasa namanya terpanggil itu pun mengalihkan atensinya ke arah Kenzi.

"Hm," jawabnya lalu kembali fokus ke layar ponselnya.

Kenzi mendengus kesal saat mendengar jawaban dari Langit. "Gue serasa kek orang goblok anjir kalau ngomong sama Langit."

"Lo napa anjir, kesurupan lo?" tanya Bayu dengan memegang bahu Kenzi.

"Bajingan! Diam lo!" umpat Kenzi.

Bayu tersentak kaget saat mendengar umpatan dari Kenzi, namun ia hanya bisa menatap Kenzi prihatin. "Bener-bener kesurupan nih orang keknya."

Aksa yang melihat kerandoman sahabat-sahabatnya sedari tadi itu hanya bisa terkekeh geli. "Udah lah, katanya jadi nongkrong."

Setelah mendengar perkataan dari Aksa, mereka semua langsung mengambil tas mereka masing-masing dan berjalan keluar bersama-sama.

Setelah mereka sampai di parkiran, mereka menuju ke motor mereka masing-masing dan keluar dari pekarangan sekolah.