♡♡♡
Giana berbohong perihal kehamilan, testpack pagi tadi hasilnya garis satu, alias negative. Ia tak berencana untuk berbohong pada siapapun, tapi mendapati fakta-fakta mengejutkan hari ini membuat Giana tiba-tiba siaga satu. Setidaknya harus ada satu hal penting yang bisa menguatkannya, yaitu tengah mengandung anak kedua dari Jovan. Sehingga membuat wanita yang berniat merebut suaminya itu kalah telak, dan semoga saja mundur dengan teratur.
Rasanya sulit dipercaya, semuanya begitu mengejutkan bagi Giana. Sejak pagi ia merecoki Arlin, bertanya ini dan itu via telpon sampai wanita yang bekerja dibagian Accounting itu menyuruhnya untuk ke kantor, untuk melihat sendiri fakta sebenarnya, karena Giana beberapa kali tak percaya dengan apa yang disampaikannya.
Akhirnya Giana diam-diam pergi ke kantor suaminya, memeriksa sendiri beberapa hal yang ia ingin tahu kebenarannya. Dan semuanya begitu jelas, sangat jelas sampai rasanya kenapa bisa semudah itu terbongkar.
Banyak transaksi transfer dalam jumlah besar yang Jovan kirimkan pada Shenna, belum lagi check-in Hotel atas nama mereka berdua, bill restaurant dan yang paling mengejutkan yaitu fakta bahwa suaminya ternyata terbang ke Bali dihari yang sama saat Shenna dan Jerryan honeymoon ke Bali.
Arlin, staff keuangan yang bisa disebut juga sekretaris kedua Jovan, membongkar semuanya. Wanita itu sering diminta untuk mengerjakan yang bukan bagiannya, seperti mencari dan membooking tiket pesawat. Tapi ternyata itu berguna disaat seperti ini, disaat istri Bosnya meminta bantuan. Karena mungkin jika bertanya pada Shenna, belum tentu informasi yang diberikan valid. Karena Arlin tahu Bosnya dan Sekretarisnya itu punya hubungan gelap yang tak diketahui oleh sang istri sah.
Arlin tak segan menceritakan bagaimana Jovan dan Shenna berinteraksi di kantor, meskipun keduanya berusaha bersikap profesional tetap saja, orang-orang kantor banyak yang menaruh curiga. Sudah menjadi rahasia umum, maka dari itu Arlin berani untuk bersuara.
Mereka bercerita dengan berbisik dibalik pantry, Giana beberapa kali tertawa palsu demi menyamarkan keterkejutannya atas cerita yang disampaikan Arlin. Bagaimanapun ia merasa malu sebagai istri dari Jovan, malu karena ternyata banyak orang yang membicarakan hubungan gelap suaminya itu dibelakang. Ia merasa seperti jadi orang terbodoh sedunia.
Tapi tetap saja, sampai akhir cerita Giana denial didepan Arlin. Percakapan mereka berakhir dengan Giana yang hanya mengucapkan terima kasih, tanpa percaya sepenuhnya. Membuat Arlin hanya pasrah, tapi tetap menawarkan diri untuk siap membantu istri Bosnya kalau-kalau wanita itu butuh bantuan.
Perasaan Giana berkecamuk, antara percaya dan tidak. Jujur saja ia belum bisa menerima kalau ternyata semuanya benar adanya. Dikhianati suami dan sahabatnya sendiri, itu benar-benar menyakitkan. Hatinya belum siap untuk itu, akan sangat melelahkan menangisi semuanya.
Jadi sampai rumah pun Giana masih menyangkal, ia takut salah melangkah, jadi ia akan mencari kebenarannya lebih dalam. Sampai ia tak bisa lagi menyangkal.