6_kesepakatan_

48 20 34
                                    

Liam melempar ponselnya asal setelah memutuskan panggilan dengan ibunya, ia melirik nick yang masih sibuk dengan ponselnya entah apa yang adik kembarnya itu lakukan.

Liam menghela nafasnya gusar, duduk di sofa menatap nick dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Hei" Panggil liam.

"Nick!" Panggilnya lagi.

Nick melirik liam saudara beda 12 menitnya itu. "Mama pengan bicara sama lo" ujarnya.

"gue ngga"

"Nickkk... " Lirih liam, ia cukup muak dengan situasi ini sekarang, ia muak ketika mamanya menelponnya hanya untuk mengomelinya karna nick yang tak kunjung menjawab telpon darinya.

Nick menghela nafas panjang "kalau dia mau ngomong sama gue, suruh dia ngomong secara langsung" ujarnya.

Liam mengacak rambutnya prustasi "setidaknya lo angkat telpon mama, apa sesusah itu?... atau lo sengaja nggak angkat telpon mama biar mama marahin gue?"

Nick melirik liam tajam "terserah lo mau mikir gimana, gue capek" ucapnya lalu pergi meninggalkan liam dan masuk ke kamarnya.

Dringgg dringg

Liam melirik ponselnya yang trus menyala, ia meraih ponselnya lalu mendekatkan nya di telinga kiri miliknya.

"Iya ma-"

"nick mana, mama mau bicara sama dia!" Ucapnya dari sebrang sana.

"nick lagi sibuk ma" bohong liam

"sibuk ngapain?, mama mau bicara sama dia, mama kangen banget sama dia"

Liam terdiam, ia tidak tau harus melakukan apa sekarang mau nyuruh nick sampai mulutnya berbusa pun nick tidak akan mau, nick itu tipikal anak yang sangat keras kepala, ia hanya mau melakukan apa yang dia mau dan tidak akan melakukan sesuatu yang dia tidak mau.

"bagaiamana kalau mama pulang aja" Saran liam hati-hati.

"Pulang mata kamu!, mama disini banyak kerjaan bisa-bisanya kamu nyuruh mama buat pulang, gila kamu!" Bentaknya.

Liam mengepalkan tangannya "tapi nick pengen mama pulang, maaa... "

"Pasti gara-gara kamu kan!, kamu nggak becus kasih pengertian ke adik kamu. kamu seharusnya ngerti dong posisi mama sama papa, mama sama papa nggak bisa pulang sekarang karna banyak kerjaan"

"nggak gitu ma, ak-"

"Udah-udah! kamu emang nggak becus jadi abang, ngasih pengertian ke adik kamu aja kamu nggak bisa! mama nyuruh kamu buat nyuruh adik kamu buat ngangkat telpon mama aja nggak bisa!"

"bukanya bujuk adik kamu buat bicara sama mama aja kamu malah nyuruh mama buat pulang, emang nggak becus kamu jadi abang"

Liam memijat kepalanya yang terasa pening mendengar omelan dari mamanya, hal itu membuat telinganya panas.

"Den.... " panggil bik irma, pembantu serta orang yang sudah mengurus dirinya sejak ia kecil.

"Iya, kenapa" Liam menoleh dan langsung mengakhiri panggilan dari mamanya.

Bik irma tersenyum hangat "aden makan dulu buahnya, bibik mau keluar sebentar" Ucapnya lembut.

Liam tersenyum lalu mengangguk. "Ajak den nick juga" Pringatnya.

"Iyaaa"

Sedikit penjelasan.

Ananta liamgra gentala & ananta a-nickgra gentala. saudara kembar yang tak seiras walaupun terlahir sebagai suadara kembar namun sikap keduanya sangat jauh berbeda, nick yang sangat keras kepala dan melakukan apapun yang ia inginkan entah itu salah atau tidak dan liam yang selalu mengalah untuk adik beda 12 menitnya. tuntutan dari orangtuanya membuat liam selalu mengalah untuk nick, ya.. walaupun keduanya tukang bully namun, percayalah keduanya memiliki kepribadian yang berbeda.

Two twilight  (HIATUS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang