Warning: Konten dalam cerita ini agak kurang cocok dibaca untukmu yang masih belum cukup umur, yaaa. Jangan bandel. Baca yang series skit# aja :v Aku jamin bikin ngakak!
***
Kau baik-baik saja. Sekarang ini kau baik-baik saja. Menyakitkan memang. Tapi kau baik-baik saja. Sungguh.
“Nggak, kamu nggak baik-baik saja."
Kesepian. Air mata di tiap malam itu bukan apa-apa. Mata terpejam. Kau tak tertidur.
“Tuh, kan, ada apa? Butuh bantuanku? Cerita dong.”
Kau tak butuh bantuan. Kau tak butuh pelukan. Kau pun tak butuh seseorang yang mengatakan; Aku mencintaimu.
“Aku mencintaimu.”
Kau tak layak dicintai. Kau hanyalah kau. Manusia yang gagal. Tanpa prestasi, tanpa pencapaian.
“Nggak boleh gitu. Kamu nggak boleh nganggep dirimu manusia yang gagal.”
Semoga hari esok tak pernah datang. Hidup hanyalah kejadian yang berulang. Monoton. Derita berkelanjutan.
“Sebenarnya ada apa, sayang? Iya, iya maafin aku yang sering streaming akhir-akhir ini. Gimana kalo kita jalan-jalan besok? Refreshing. Kamu kayaknya nggak keluar selama seminggu, deh. Pantes nggak pernah kelihatan di kampus.”
Apa gunanya mengharapkan masa depan yang tak pasti? Berkali-kali, kau dijatuhkan oleh realita. Bangkit pun percuma. Kau hanya akan gagal lagi. Lagi, lagi, dan lagi.
“Aku ngerti. Pasti ada kaitannya sama skripsimu, kan? Sayang, walaupun dosen pembimbingmu lebih cerewet dari pada aku pas PMS, aku yakin kamu pasti bisa! Semester ini lulus! Yok bisa yok!”
Kau tak akan bisa menggapainya. Kau tidak hebat. Tidak berbakat. Kemampuanmu tak cukup. Lupakan omong kosong itu. Berhenti. Sudahi saja.
“Tapi kamu masih punya semangat. Berjuanglah!”
Kau tak memiliki apapun. Hati yang terluka sulit disembuhkan. Hancur.
“Nggak. Kamu masih punya aku yang akan terus mendukungmu, Vestia Zeta. Pacarmu.”
Tangan yang hangat menepuk-nepuk puncak kepalamu, sedikit memainkan rambutmu. Kau mendongak. Tangan itu pun turun membelai pipi. Menyeka air mata yang belum mengering.
"Kamu nggak sendiri. Ada aku."
"Ze ... ta ..." Suaramu tak mampu keluar. Habis.
Zeta bersimpuh, menyesuaikan posisinya denganmu yang saat ini tengah memeluk lutut di sudut ruangan. Ia meraih kedua tanganmu, menggenggamnya. "Iya, sayang?"
Tubuhmu seketika menjadi ringan. Seolah beban berat di bahumu telah terangkat sepenuhnya. Seperti hujan yang menyegarkan hatimu yang gersang. Suaranya, menyejukkan.
"Zeta?"
"Iya, sayang. Ini aku."
Kau pun langsung memeluknya. Erat. Sama sekali tidak mau lepas. Zeta membalas pelukanmu. Kau lupa kapan terakhir kali melakukan kontak fisik dengan manusia, meski begitu syaraf kulitmu masih bisa merasakan tangan Zeta yang meraba-raba punggumu. Sedangkan, tangan satunya mengacak-ngacak rambutmu.
Aroma manis yang lembut mengelitik hidungmu. Ini parfum yang biasa ia kenakan. Dulu kau bilang, kau menyukai baunya hingga kau sendiri membelinya hanya untuk menghidunya di kala merindukan Zeta. Sekarang, Zeta dalam dekapanmu. Kau pun menempelkan hidungmu ke leher jenjang Zeta. Mengecupnya. Zeta mengejang.
Kau mundur. Wajah Zeta semerah udang rebus. Tangannya diletakkan di atas paha yang tertutupi rok.
"Aku merindukanmu," Kau mendekat lagi hingga alis kalian bersentuhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
HALU - hololive fanfictions [Complete]
FanficKumpulan fanfic Hololive dari berbagai genre dan gaya penulisan hanya untukmu. *** Disclaimer: Hololive adalah agensi VTuber (Virtual Youtuber) yang kini telah memiliki empat cabang yaitu hololive JP, hololive ID, hololive EN, hololive DEV_IS. Semua...