Joshua tahu masa lalu telah menciptakan jarak di antara hubungannya dan Dahayu yang semula sedekat nadi. Hanya kecewa yang masih membekas, amarah yang tersimpan menunggu untuk diluapkan, dan ribuan pertanyaan menggantung yang tersisa di antara merek...
phrase of heart; in one's inmost feelings; most secrets and true thoughts.
*
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Joshua Putra Danurdana (30)
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dahayu Rumi Asmita (30)
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Selama tiga puluh tahun hidupnya, ada beberapa momen yang Joshua ingat—yang akan selalu membekas di pikirannya—dan berhasil membuatnya termenung dan membeku di tempat.
Hal pertama yang akan selalu dia ingat adalah kepergian Papa tersayangnya karena penyakit jantung. He was totally devastated at that time. Enggan untuk menginjakkan kaki keluar dari kamarnya karena sibuk berduka.
Kedua, pertengkarannya dengan kakak sulungnya—Anye—beberapa tahun yang lalu karena dia tersulut emosi oleh ucapan kakaknya dan perlakuan kakaknya itu pada ibu mereka. Pertengkaran yang berujung pada hancurnya pertahanan kakak tercintanya. Seseorang yang selama ini selalu terlihat kuat di mata Joshua—bahkan ketika ayah mereka meninggal sekalipun—hanya bisa terdiam tanpa ada gairah untuk hidup selama satu minggu penuh. Hari-hari yang terlewati tanpa adanya peningkatan pada kondisi kakaknya berhasil menenggelamkan Joshua dalam lautan rasa bersalah. Meskipun setelah kondisi membaik Anye mengatakan itu semua bukan salahnya, Joshua tidak akan pernah lupa tentang kenyataan bahwa dia menjadi pemicu titik balik di dalam hidup kakaknya.
