Malam harinya Jihoon menyiapkan makanan sedangkan Doyoung dan Junkyu sedang asik berbincang bincang, sesekali Jihoon tersenyum geli saat mendengar anaknya menyombongkan dirinya pada papah nya itu. Dan Junkyu hanya membalas Doyoung dengan mengatakan "kau hebat karena kau anak papah" Doyoung hanya berdecak melihat papah nya yang tak kalah narsis darinya
Setelah makan malam, Junkyu membantu anaknya mengerjakan laporan PKL nya sedangkan Jihoon membersihkan dapur
"Bagaimana selama PKL di Perusahaan? Tidak ada yang mengganggu mu kan??" Tanya Junkyu sambil mengusap rambut anaknya
"Karyawan karyawan di Perusahaan papah sangat menyebalkan" ujar Doyoung kesal
"Jinja?? Mereka mengganggumu" pekik Junkyu "kurang ajar, besok akan papah pecat mereka semua"
"Haaaiiisss papah terlalu berlebihan menganggu bukan dalam artian membully, mereka mengganggu ku karena menyukai ku sama kayak yang papah lakukan pada bunda tapi bedanya mereka mengganggu dengan perilaku manis tidak seperti papah" ujar Doyoung ketus
"E-ekhem, sudah lah besok kau masuk pagi kan? Tidurlah jangan begadang" ujar Junkyu (mengalihkan membicaraan 😒)
"Pah, papah tidur disini kan??" Tanya Doyoung
"Jika bunda mu mengizinkan nya" jawab Junkyu santai
Junkyu memberikan black card nya kepada Doyoung "ini untuk mu, beli apapun yang kau mau" ujar Junkyu sambil mengusap rambut anaknya
Doyoung menatap kartu itu lalu menatap papahnya "tidak perlu pah"
"Ini kewajiban papah dobby, kalau kau menolaknya papah merasakan tidak berguna dan tidak menjalankan kewajiban papah dengan baik jadi mulai sekarang jangan menahan apapun keinginan mu, katakan kepada papah apa yang kau inginkan sebisa mungkin papah akan memberikan nya untuk mu" ujar Junkyu
Doyoung pun tersenyum "terimakasih pah"
Junkyu pun memeluk Doyoung "jangan berterimakasih, karena ini sudah kewajiban papah,seharusnya papah yang terimakasih karena sudah tumbuh dengan baik dan sudah menjaga bunda dengan baik dobby, papah menyayangi mu"
Doyoung tersenyum sambil membalas pelukan papahnya
"Sekarang pergilah tidur, papah mau melihat bunda mu dulu" Doyoung hanya mengangguk sambil tersenyum
Di dapur
Jihoon masih mengatur piring piringnya yang sudah ia cuci, ia terlonjak kaget saat merasakan sepasang tangan melingkar di pinggang nya
"Belum selesai??" Tanya Junkyu sambil menaruh dagunya di pundak Jihoon
"Jangan seperti ini" risih Jihoon
Junkyu pun melepaskan pelukannya "ah maaf" sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal
"Apa Doyoung sudah tidur?" Tanya Jihoon Junkyu dan Junkyu pun mengangguk kan kepalanya
"Menginap lah disini, tidur bersama Doyoung" ucap Jihoon tanpa melihat Junkyu
"Arasso, Jihoon-aa bisa kah kita berbicara seben-"ucapan Junkyu terpotong
"Ini sudah malam, aku mengantuk" sela Jihoon lalu beranjak pergi meninggalkan Junkyu
Junkyu pun menghela nafas nya "aku tak akan menyerah Jihoon-aa"
Hari terus berlalu, Junkyu terus berusaha mendapatkan hati Jihoon ia tidak pernah menyerah walaupun Jihoon selalu menghindari nya
Doyoung merasa iba kepada ayahnya yang tidak kunjung mendapatkan cinta dari ibunya, tapi Doyoung tidak bisa berbuat apa apa. Ia tidak ingin memaksa ibunya untuk menikah dengan papah nya, ia tau jika ibunya tidak memiliki rasa cinta untuk papahnya
KAMU SEDANG MEMBACA
B×B
Cerita Pendekoneshoot bisa, twoshoot bisa, dan bisa lebih juga ⚠warning⚠ -B×B -Homophobic -jangan salah lapak -yang gak suka baca mendingan jangan baca ok Happy reading 📖 🥰🥰