47. musim liburan

744 110 140
                                    

૮ .◜◡◝ ა♡≽^•⩊•^≼

Kimi membantu Nirmala menumpuk isi koper juga keperluan lainnya untuk liburan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kimi membantu Nirmala menumpuk isi koper juga keperluan lainnya untuk liburan.

Seperti biasa, jika musim liburan seperti ini maka rumah kost akan kosong. Karena sebagian merayakan Natal maka sudah seminggu Ife dan Sonya pulang kampung lebih awal sedangkan Echa dan Nirmala baru bisa pulang sore ini setelah pembagian Raport.

"Zidan!" Panggil Bening pada yang bersembunyi dibalik tembok gang.

"Shhuuut!" Bibir yang dipanggil tadi sudah maju saat mendiamkan siapa yang memanggilnya dari belakang.

"Ngapain lu?" Tanya yang tadi diminta diam kini dengan suara berbisik.

"Itu, tadi gue mau datengin Nirmala buat kasih ini, tapi ga jadi ah." Wajah Zidan nampak kesal, karena pemandangan Saka yang membantu Nirmala memindahkan kopernya ke dalam mobil.

"Lah? Kenapa?" Bening yang melihat hal tersebut merasa tidak ada yang salah.

"Lihat aja tuh siapa yang jemput." Kembali Zidan mengomentari penampakan yang berjarak 25 kilometer dari mereka.

"Bukannya mereka saudara yah?" Yang perempuan memberikan kalimat penenang yang sama setiap Zidan cemburu pada kedekatan Nirmala dan Saka.

"Gue rasa ga ada saudara yang sampe segitunya." Kini pemandangan itu berfokus pada Nirmala yang tali sepatunya terlepas dan dibantu oleh saka untuk mengikatkan.

"Ah elu mah sodakoh Mulu!" Bening mulai kesal karena Zidan terus saja berfikiran buruk.

"Hah?" Zidan tidak paham karena pemilihan kata Bening yang kurang tepat.

"Ituloh buruk sangka." Jelas Bening membuat Zidan bergeleng kesal.

"Soudzon!" Serang Zidan dengan suara besar karena Bening yang sok tau tapi salah.

"Iya itu pokoknya." Setelah mendengar Bening mengatakan hal barusan Zidan terdiam.

Bening mendahului yang lebih tinggi untuk bergabung dengan yang masih berpamitan dengan pemilik kost itu.

Zidan tetap berada di sana dan tak beranjak. Bahkan hingga mobil itu pergi dan menghilang diujung jalan.

Kemudian setelah mereka bersiap masuk kembali ke dalam, barulah Zidan muncul.

Ditangannya ada setoples kue gula palem, niat hati ingin memberikan kue kering itu ke Nirmala tapi malah tidak jadi.

"Zidane, itu apa?" Tanya Catur yang penasaran dengan toples plastik setinggi 20 cm itu.

24.3 Jenselle AUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang