49

5.7K 320 25
                                    

🍒🍒🍒

Kembali datang malam, Keisha bersandar dikepala kasur sembari menonton televisi. Dia sendirian karena Marlon yang tiba-tiba saja menghilang entah kemana, tapi tidak mungkin juga laki-laki itu meningalkannya.

Ceklek

Pintu terbuka, Keisha menatap Marlon yang datang. Keisha lanjut menonton televisi, Marlon sudah berada disebelah Keisha. Laki-laki itu ikut menonton tanpa mengeluarkan sepatah katapun, membuat Keisha mengerutkan keningnya.

Tadi siang laki-laki itu banyak bicara, tapi mengapa jika sudah malam laki-laki itu malah diam saja.

"Oh ya, jangan lupa ya awal bulan persiapan kelahiran anak kita" ucap Keisha untuk memecahkan keheningan.

Marlon menoleh, "oh ya?".

Keisha diam, laki-laki itu kaget?

"Iya"

Marlon tersenyum, "kita harus pikirin namanya, siapa ya"

Saat Marlon sibuk berpikir, tapi Keisha dibuat gagal fokus dengan leher Marlon yang ada lukanya. Tadi dia tidak melihat apapun yang menonjol dari laki-laki itu, tentu saja membuatnya bingung.

"Harus ada unsur nama kita" balas Keisha.

Marlon menatap Keisha, "tidur ya? Kata dokter tadi apa? Inget? Ayo istirahat" ucap Marlon sembari menarik selimut dan mematikan televisi.

"Belum malem banget loh ini" ucap Keisha.

Marlon menghela napas panjang, "apa harus nunggu malem banget baru kamu tidur, hm?" tanya laki-laki itu.

Keisha diam, menggelengkan kepalanya. "Yaudah deh, tidur" ucap Keisha cemberut.

Dia pun merebahkan tubuhnya, dan memejamkan matanya. Marlon memeluk tubuh Keisha seperti guling tangannya masih setia mengelus elus lembut perut buncit nya, membuat Keisha terasa sangat nyaman.

Brak

Keisha membuka matanya, dia mendengar suara itu lagi. Oh ayolah mengapa sekarang seperti film horor saja.

Saat dia membuka matanya, dia kaget Karena Marlon yang tak ada disebelahnya. Dia menatap jam dinding, mengapa rasanya seperti baru saja dia memejamkan matanya.

Dia bangun pada pukul dua pagi, dia menatap tajam kearah pintu yang terbuka lebar. Hingga yang dia lihat hanyalah kegelapan.

"S-suami" panggil Keisha.

"Iya?"

Marlon, laki-laki itu muncul dan keluar dari dalam kamar mandi. Keisha bernapas lega karena Marlon ada dikamar, hingga dia melupakan pintu kamar yang terbuka lebar itu.

Keisha memejamkan matanya kembali karena kantuknya sudah tak tertahan. Marlon menatap Keisha, lalu dia menghela napas panjang sembari menatap pintu kamar yang terbuka.

Lalu ia tutup dengan perlahan-lahan, dan mendekat kearah Keisha. Dia ikut tidur disamping gadis itu, apa? Dia tak memeluk bahkan mengelus kembali perut buncit istrinya.

BTGOAP [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang