mark berlarian dilorong rumah sakit,mencari kesana kemari ruangan yang dikatakan oleh satu suter disana.
masa bodo dengan penampilan nya yang terlihat kacau.mata mark tertuju pada tanda pintu yang bernomor kan sama dengan nomor yang suster katakan padanya.
"marta,dimana andy?"
wanita itu hanya diam,mark bisa melihat kedua mata marta yang menangis sembab dengan kepala menunduk.
"jika aku mengatakan wanita inilah yang sudah membuat anakmu kritis apa kau akan percaya mark?"
hyunjin.mark tidak tahu mengapa ada lelaki itu disini,dan satu harapan yang lain adalah mark berharap bahwa jeno sudah ada didalam sana sambil memeluk putranya.
"kenapa kau ada disini? dimana jeno?!"
hyunjin mengangkat kedua bahunya membuat mark terpaksa menahan rasa kesalnya karena percuma ia ribut dengan hyunjin.ini runah sakit,yang ada dirinya dikeluarkan oleh satpam penjaga.
"marta,jelaskan semuanya padaku dan kenapa lelaki ini mengatakan bahwa dirimu yang sudah membuat andy seperti ini?!"
marta semakin terisak dan itu membuat mark semakin kesal.
"wanita itu mengurung anakmu dikamar nya seharian,tak diberi makan ataupun minum.ck,sungguh ibu kejam!"
mark semakin menatap marta dengan amarah nya membuat wanita itu kini takut pada tatapan mark.
mark meraih bahu marta dan berjongkok menyamakan marta yang tengah duduk dikursi tunggu.
"benar yang dikatakan lelaki itu marta?"
marta mengangguk gugup,air matanya semakin deras saat melihat mark yang berteriak didepan nya.
"Bodoh!!"
"m-mark maafkan aku hiks"
mark menepis tangan marta,membiarkan wanita itu menangis.entah menangis karena kondisi anak nya atau menangisi karena dirinya sendiri?.
"dokter mengatakan apa?"
"anakmu terkena penyakit magh,demam dan juga kejang-kejang.tapi dokter bilang kondisi nya sudah lebih baik."
mark memukul dinding rumah sakit,tidak perduli jika tanganya akan sakit atau bahkan berdarah.ia merasa gagal menjadi seorang ayah.
"tidak perlu merasa bersalah dude,dari awal dirimulah yang sudah membuat kondisi nya seperti ini" ujar hyunjin enteng.
mark juga tidak perduli.
"mau tau dimana jeno?" mark seketika mendongak dan menatap hyunjin.
"apa maksudmu? bukankah jeno pergi dengan mu waktu itu?!" mark meraih kerah baju hyunjin dan hyunjin dengan santai melepaskan cengkraman nyaris mencekik itu.
"santai bro,jeno memang ikut dengan ku tapi dia tidak sepenuh nya dengan ku"
"langsung keinti nya saja!"
"arghh,nanti sajalah! tunggu anak mu sembuh aku akan mengantarmu ke jeno"
sesungguhnya mark bingung akan tingkah laku hyunjin hanya saja karena mendengar kalimat terakhir itu membuat itu mark senang bukan main.
"bisa secepatnya?"
"tunggu anak mu sembuh bodoh! kau mau anak mu mati dijalan?!"
beruntung satpam tidak mengusir kedua lelaki itu sebab hyunjin yang berteriak terlalu keras.
.
ini sudah dua hari lamanya setelah andy dinyatakan sembuh,ya meskipun belum sepenuhnya sebab anak itu masih terlihat pucat dan lemas.