CHAPTER 43A

99 6 0
                                    

TAO POV

Darah! Ada banyak darah.

Meskipun bukan darahku, namun itu milik seseorang yang penting bagiku!!

... Kris

Aku melihat semuanya!

Kayu yang kupaku pada atap ternyata tidak cukup kuat sehingga membuat pondasinya lemah dan tidak stabil. Ketika aku menuruni tangga, sebilah kayu besar jatuh menimpa kepala Kris.

Kemudian, ia terjatuh dan seketika kehilangan kesadaran. Luka di kepalanya mengeluarkan darah yang sangat banyak.

Pendarahannya tak kunjung berhenti, bahkan setelah kami membawanya ke rumah sakit terdekat. Sontak aku merasakan duniaku runtuh saat melihatnya terjatuh.

Hatiku hancur melihatnya dalam situasi seperti itu.

Aku merasa bersalah atas apa yang telah aku perbuat, serta takut akan apa yang mungkin terjadi padanya.

Ini salahku!

Ini benar-benar kesalahanku! Andai saja aku mendengarkannya sejak awal, ini semua tidak akan terjadi!

Aku tertegun dengan apa yang aku lihat! Aku tak bisa berbuat apa-apa selain menyaksikan teman-temannya membawa tubuh tak berdaya itu ke rumah sakit terdekat.

Semuanya kacau.

Aku melihat cara orang-orang menatapku seolah menyalahkanku atas apa yang terjadi, namun aku tidak peduli.

Satu-satunya hal yang aku pedulikan saat ini adalah Kris.

Aku sangat ketakutan hingga seluruh tubuhku gemetar, dan jantungku berdetak tak terkendali! Aku sangat takut.

... Takut kehilangan seseorang yang sangat penting bagiku!

"Tao!..."

Jinki berjalan ke arahku dan berbicara.

"... Kemarilah!" Ia membawaku ke ruangan tempat Kris berada.

"Brengsek!!" Aku terdiam.

Jantungku terasa seperti ditikam dan diremas saat melihat Kris terbaring tak sadarkan diri di tempat tidurnya.

"Jangan menyalahkan dirimu sendiri!" Kata Jinki. "Aku tahu Kris tidak akan menyalahkanmu atas apa yang terjadi!" Imbuhnya.

"Aku takut..."

Aku tahu Jinki turut prihatin terhadapku, tetapi bagaimana caranya menghilangkan rasa sakit dan ketakutan dalam diriku ini? Hatiku melemah mengetahui bahwa akulah penyebab Kris menderita seperti ini.

Bahkan aku tidak peduli jika aku harus membusuk di penjara karena kejadian yang menimpanya, namun aku begitu cemas saat melihatnya dalam situasi seperti ini karena perbuatanku.

... Peristiwa ini pasti akan menghantuiku sampai mati!

Jika aku tahu hal ini akan terjadi, aku tidak akan ikut dalam perjalanan ini sejak awal!!!

"Jangan khawatir!" Jinki menepuk punggungku dengan lembut. "Kami tahu kau adalah sahabat baik Kris!"

Aku menunggu tepat di depan ruangan tempat ia berbaring, sementara dokter tengah memeriksa kondisinya. Segala macam pikiran, gelisah, takut, dan membayangkan bagaimana jika ia begini atau begitu, semuanya muncul di kepalaku hingga nyaris membuatku murka. Aku berusaha mengingat pelajaran tentang sistem kerja otak, namun pikiranku sendiri tak dapat bekerja dengan benar. Aku berusaha memikirkan dampak yang timbul pada kepala dan otak Kris. Apakah ini akan berakibat fatal? Astaga! Aku bisa gila.

Setelah dokter meninggalkan ruangan, aku segera masuk. Aku melihat Kris duduk di tempat tidur, menatapku dengan senyum lebar di wajahnya. Seketika aku merasa lega melihatnya. Semua kekhawatiranku akhirnya teralihkan dengan meluapnya rasa bahagia melihat ia terbangun dan nampak baik-baik saja. Meski begitu, aku tetap tidak bisa menghapus kenyataan bahwa akulah yang menyebabkan ia menderita seperti ini. Aku menyalahkan diriku sendiri atas apa yang terjadi, dan kurasa aku tidak akan sanggup jika sesuatu yang lebih buruk menimpanya.

Book 3: Moon Courting Another Moon (CHANSOO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang