16. Why?

15 3 2
                                    

Suasana selalu menjadi lebih tegang bak terjadi perang dingin kala Gemini dan Ocean bertemu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suasana selalu menjadi lebih tegang bak terjadi perang dingin kala Gemini dan Ocean bertemu. Hal tersebut menjadi rahasia umum bagi seluruh penghuni Welcome Home dan Happy Home share house. Setiap kali mata memandang, detail interaksi kecil, semuanya merujuk betapa dalamnya ketidaksukaan dan persaingan diantara mereka berdua.

Toserba menjadi saksi bisu ketidaksukaan antara Gemini dan Ocean. Keduanya tidak sengaja bertemu dan berdiri berdampingan tepat di depan meja kasir, seorang perempuan yang sedang kerja paruh waktu sebagai kasir itu menatap datar pribadi Ocean dengan rahangnya terlihat tegas bak menjadi simbol keteguhan dalam membenci Gemini. Sorot matanya yang tajam mengungkapkan ketidaksukaan yang begitu dalam, sementara Gemini dengan wajahnya yang datar tak kalah tajam mencerminkan balasan perasaan yang sama. Jauh di dalam hati mereka sangat kompak, ingin melepaskan emosi yang kuat melemparkan tinju terbaik masing-masing.

Fokus mereka tertuju pada satu bungkus rokok yang tersisa dan itulah yang penyebab perang dingin di toserba tersebut.

Sydney dan Moony selaku saudara dari Gemini dan Ocean yang berdiri di depan toserba menyaksikan bagaimana tingkah saudara mereka itu. Moony berpikir bahwa mungkin terjadi perkelahian hebat hanya karena tersisa sebungkus rokok yang terdapat di lemari kaca kecil khusus rokok yang terletak dekat dengan kasir. Sydney dan Moony saling berpandangan kemudian tangan Sydney menggenggam kuat lengan Moony kala pria itu mencoba untuk ikut campur.

"Jangan ikut campur. Gemini dan Ocean sudah dewasa. Mereka pasti tidak akan mempermalukan diri mereka hanya karena sebungkus rokok." Kedua netra Sydney menatap ekspresi Moony terlihat heran kala ia menggenggam lengannya.

Wajah Moony terlihat memerah, sorot matanya tajam saat ia menatap Sydney yang menurutnya ikut campur. Ia menarik lengannya dan melipat kedua tangannya di depan dada. "Ck, lepaskan. Apakah kau tidak tahu bahwa hal kecil bisa membuat orang dewasa menjadi monster jika sudah lama dipendam?"

"Tidak. Kau harus tetap disini." Dengan sabar Sydney mengatasi emosi Moony yang terlihat dari sorot matanya dan tetap menyuruhnya memperhatikan dari luar.

Di dalam toserba, Gemini mengulas senyum manisnya bak mengejek dan menatap Ocean yang terlihat berdiam diri. "Kenapa kau tidak mengambil rokok itu?"

Ocean sedikit menundukkan kepalanya dan tersenyum samar. Ia menyibak surainya ke belakang, tangan kirinya berada di atas meja kasir menopang dirinya yang sedang condong ke depan dan berkata pada kasir perempuan itu. "Aku beli rokok itu dan ini uangnya."

Dari luar toserba, Sydney melihat tangan kanan Gemini terkepal kuat. Jelas terlihat bahwa dirinya sedang menahan amarahnya kala Ocean berhasil mendapatkan bungkus rokok tersebut. Sydney melihat Ocean yang keluar dari dalam dan mengangguk pada Moony, memberikan isyarat agar pergi dari tempat itu dan mengikuti dirinya yang kini sedang menggenggam bungkus rokok yang menjadi bahan rebutan.

"Ocean, aku ingin bertanya padamu." Moony menatap Ocean yang kini hanya memandang lurus kedepan menatap jalan.

Sebelum menjawab pertanyaan Moony, terlebih dahulu Ocean mengeluarkan sebatang rokok dari bungkus, merapatkan bibirnya pada ujung rokok kemudian menghidupkannya dengan api dari pemantik. Terlihat asap tipis mulai menyelimuti wajahnya saat ia menyesap rokok dan menghembuskannya perlahan melalui bibirnya. "Apapun yang aku suka jangan sampai diambil orang lain apalagi itu Gemini."

Your Favorite VillainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang