Soviet × Fem! Reader: Age gap + Req

115 9 3
                                    

.

.

.

----

Y/n pov on

Aku sedang berjalan menuju rumah Russia, karena aku ingin bermain dengannya. Aku adalah teman dekat Russia dari kami umur 7 tahun dan sekarang umur kami 18 tahun.

Ketika aku sampai di pintu rumah Russia, aku pun mengetuk pintu rumahnya. Pintu pun terbuka, tapi itu bukan Russia... Itu ayahnya, Soviet Union..

Y/n pov off

"Ah.. Hallo y/n! Kamu mencari Russia, ya? Dia masih tertidur di kamarnya. Masuklah dulu." Ucap Soviet dengan tersenyum ramah.

"Baiklah, tuan Soviet." Y/n pun masuk ke dalam rumah Soviet. Lalu y/n duduk di sofa.

"Kamu mau teh hangat, y/n?" Tanya Soviet sambil menatap y/n dan menutup pintu rumah.

"Eemm.. boleh, deh." Soviet pun mengangguk dan berjalan menuju dapur dan membuat coklat panas.

Soviet Union pov on

Ahh.. lihat dia~ dia sangat manis seperti biasa. Sepertinya aku terkena kelainan seksual karena aku menyukai remaja seperti y/n... tapi siapa peduli?..

Tidak akan ada yang mengetahui ini. Russia tidak akan bangun karena obat tidurnya semalam.

Aku memasukkan suatu bubuk? Ke dalam teh hangat y/n. Lalu aku membawanya ke ruang tamu tempat y/n berada dan menaruhnya di meja kopi.

"Silahkan di minum. Segera di minum ya sebelum dingin? Jangan lupa di habiskan."

Aku tersenyum ramah kepada y/n

Soviet Union pov off

Di balik senyum ramah Soviet, terdapat sebuah tatapan jahat di dalam matanya.

"Iya." Y/n tersenyum kepada Soviet dan mulai mengambil cangkir teh nya.

'Ugh.. kenapa firasatku tidak enak, ya? Ah- tidak apa-apa palingan aku lupa membawa sesuatu. Aku bisa pulang dan mengambilnya nanti.' Y/n mengabaikan firasatnya dan meminum teh hangat tersebut hingga habis, sesuai dengan perintah Soviet.

'Bagus.. lihatlah betapa bodohnya dia? Dia terlalu penurunan dan selalu berpikir positif.. hahahaha.. lucunya~' Diam-diam Soviet menyeringai jahat.

Soviet duduk di sebelah y/n namun masih ada jarak yang cukup.

"Bagaimana tehnya? Enak bukan?" Tanya Soviet dengan nada sedikit seram. Sementara itu y/n merasakan sesuatu yang salah pada tubuhnya. Y/n merasa panas dan merasakan udara di sekitarnya memanas ketika y/n melihat Soviet.

"I-iya... tehnya enak..."

Soviet hanya bisa terkekeh dan menyeringai puas.

"Apa kamu merasa panas?" Tanya Soviet. Lantas y/n mengangguk dengan cepat.

"Mau aku bantu?" Tanya Soviet lagi. Y/n juga mengangguk.

Soviet pun mengangkat y/n dan menaruh y/n di pangkuannya. Soviet menatap y/n dengan penuh nafsu😀?

"Dengar, aku tahu perbedaan usia kita sangat jauh. Tapi aku benar-benar tidak bisa menahannya."

"Jadi, y/n. Aku mencintaimu. Apa kamu juga mencintaiku?" Kali ini Soviet menyeringai kecil namun penuh percaya diri. Soviet percaya jika y/n sepenuhnya dalam kendali obat yang dia berikan.

Y/n semakin merasakan hawa panas itu, apalagi sambil melihat wajah Soviet yang... u know lah... tanpa di sangka y/n mengalungkan kedua tangannya ke leher Soviet.

"A-aku mencintaimu, Soviet~ tolong aku.." pinta y/n pada Soviet dengan suara yang membuat Soviet turn on. Y/n merasakan sesuatu menonjol dari bagian bawah.
G ush di perjelas ya?

"Aku tidak sabar membuat kakimu melingkar erat di pinggulku atau bahkan membuat pinggulmu bergerak dengan sendirinya.."

Soviet pun mencium y/n dan di lanjutkan ke yang lebih intim.

Tbc or end?..

----

Req siniii!!..

⚘|| CH × Reader ||🍃Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang