06:15
Suasana amorfati masih terbilang cukup sepi, hanya beberapa siswa-siswi yang berada di lingkungan sekolah. sebagian masih berada di perjalanan dan sebagian lagi mungkin masih bermesraan dengan selimut mereka masing-masing.
"Al!" panggilan yang cukup kencang itu membuat gerald membalikkan badannya.
Fayyana tersenyum melangkah mendekati gerald "Hai" sapanya.
Gerald memiringkan kepalanya merasa ada hal yang aneh "h-hai" balasnya dengan ekspresi yang sedikit binggung.
"Lo mau kemana?" Tanya fayyana.
Gerald melirik kunci di tangan kirinya "mau buka perpus" ujarnya.
Fayyana mengangguk mengerti "oowh, gue ikut, ya"
Gerald menghentikan langkahnya menatap fayyana heran "hah?" beo nya.
"Gue ikut" Ulangnya melanjutkan langkahnya.
"Ngapain?" Tanya gerald terdengar ambigu.
"Balajar" jawaban dari fayyana membuat gerald terdiam, binggung, penasaran.
Fayyana membalikkan badanya "ayok, katanya mau buka pintu perpus" ucap fayyana.
"H-hah, ya" gerald mempercepat langkahnya.
Gerald berdehem "temen-temen lo mana?, tumben lo nggak telat" ujarnya
Fayyana mengedikkan bahunya "ga tau, mungkin masih di rumah"
Gerald mengangguk-ngangukkan kepalanya "owh ya, ini duit lo yang kemarin" fayyana merongah saku nya mengambil uang 50 ribu lalu mengulurkan tanganya "nih uang lo" ujarnya.
"Buat lo aja"
"Oowh, thanks" balas fayyana singkat lalu kembali memasukkan uang itu ke dalam saku nya.
"Sebentar" Fayyana menghentikan langkahnya menoleh ke arah gerald "kenapa?"
Gerald menempelkan telapak tanganya ke kening fayyana membuat fayyana sedikit membulatkan matanya. "lo, sakit?" tanyanya ketika merasakan kening fayyana yang lumayan panas.
Fayyana tersenyum mengenggam tangan gerald yang masih menempel di keningnya "tangan lo dingin, gue suka" mendengar itu gerald langsung menarik tangan nya lalu mempercepat langkahnya meninggalkan fayyana, sial ia merasa panas.
Fayyana terkekeh "Al, tungguin gue" Fayyana berlari pelan.
Gerald semakin mempercepat langkahnya ketika melihat anna yang sudah berdiri bersandar di depan perpustakaan untuk menunggu seseorang membuka pintu perpustakaan.
Anna melirik gerald sekilas membuat gerald dengan cepat membuka pintu perpus itu. melihat pintu perpustakaan yang sudah terbuka tanpa pikir panjang anna langsung melangkah masuk dengan pulpen di tangan kanannya.
"Itu, temen kelas lo kan" ucap fayyana memastikan.
Gerald mengangguk memasuki ruangan perpustakaan "iya"
"Dia aneh, sikapnya aneh, prilaku nya juga aneh"
Gerald berdecak "ck, lo lebih aneh, lebih gila lagi" Sahut gerald.
Fayyana melotot "dih, kok lo belain dia, gue kan pacar lo" Cetus fayyana membututi gerald.
Gerald tersenyum tipis merasa lega ketika fayyana bicara seperti "diem, ini perpus" pringatnya.
Fayyana merotasikan kedua bola matanya meninggalkan gerald, berjalan ke arah rak-rak buku mencari buku yang ia bisa gunakan untuk blajar.
"ANNA" teriakan dari seorang pria membuat fayyana menonggolkan kepalanya dari rak meja, merasa penasaran suara siapa itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Two twilight (HIATUS)
Ficção AdolescenteDijadikan musuh oleh ayah sendiri itu bukanlah kemauan ataupun pilihan, itu adalah takdir, takdir yang tidak bisa seorangpun yang mengubahnya. Fayyana shazana adhiyaksa, gadis cantik yang sebentar lagi berusia 18 tahun. gadis pemberontak sekaligus...