"Apa yang terjadi setelah itu?"
Kim Yechan terdiam, namun segera bersuara tak lama setelahnya. "Kita lanjutkan nanti, sepertinya akan ada yang datang kemari."
Shin Yechan melirik ke samping, telinganya bergerak saat mendengar suara derak.
Ia masih berada di rumah utama leader pack Antella. Namun, tak ia dapati siapapun selain Sebin yang sering mengunjungi.
Rumah besar ini benar-benar sepi.
Ia tak tahu bagaimana keadaan di sisi lain, bagaimana pun tempat ini katanya markas besar Antella, seharusnya akan sering dijadikan pertemuan para werewolf, 'kan?
Bahkan Kim Jaehan tak pernah datang menyambangi mereka.
Bukan Kim Yechan, tapi Shin Yechan yang justru penasaran. Apakah pemimpin para werewolf itu benar-benar membenci saudaranya sendiri? Bukankah Sebin berkata sebaliknya?
Yah, bagaimana pun juga Kim Yechan memang pantas mendapatkannya. Akan tetapi, bukankah tidak adil jika ia ikut diseret ke dalam masalah ini?
Ia tak tahu apa-apa dan tak ada hubungannya juga, tentu selain ia yang dijadikan inang untuk enigma jahat di dalam dirinya ini.
Yechan menghela, namun enigma dalam tubuhnya itu juga tak memberi tanggapan sama sekali. Bahkan meski Yechan mengatainya jahat, Kim Yechan seolah tak peduli.
Karena tak diindahkan, ia pun kembali melihat keadaan.
Di tengah menunggu kedatangan siapapun itu, walau seharusnya ia sudah bisa menebak, karena entah bagaimana caranya, scent yang werewolf ini keluarkan sungguh menusuk salah satu indera-nya.
Menggoda penciuman yang ia punya hingga di titik ia bertanya-tanya, haruskah ia saja yang keluar untuk menyambutnya?
Yechan masih mencoba bicara pada Kim Yechan dalam pikirannya, meski tak ada jawaban selain serigala itu yang menyuruhnya untuk diam saja.
"Kau akan segera tahu apa yang terjadi denganmu. Karena itu diamlah."
Yechan pun menurut dan segera berbalik. Rupanya, Kim Jaehan sudah ada di sana, berdiri dengan angkuhnya.
Sejujurnya, itu adalah pertemuan pertama antara keduanya. Tanpa pertukaran, juga tanpa koneksi yang membatasi.
Tak tahu, tapi Yechan terpaku. Ia tahu saat melihat dari mata Kim Yechan bahwa Kim Jaehan memang cantik, tapi benarkah secantik ini?
Berbeda dengan irisnya yang berwarna jati, Jaehan memiliki iris mata kelabu, senada dengan rambut ash-nya yang memukau itu. Membuatnya tenggelam hingga untuk sesaat Yechan lupa bagaimana cara keluar dari tatapan yang begitu menghipnotis dirinya.
Cukup lama keduanya terdiam. Saling bertukar tatap, mencoba mengerti apa yang sebenarnya terjadi.
Namun, alih-alih menghampiri, Kim Jaehan justru berbalik, kembali melangkah pergi, meninggalkan Yechan yang masih terpaku itu seorang diri.
"Barusan ... apa yang terjadi?" gumamnya.
Berbeda dengan Shin Yechan yang kebingungan sendiri, Kim Yechan jelas mengerti.
Dengan geraman rendah, werewolf itu berkata, "Bukankah takdir itu lucu? Inangku justru memiliki ikatan takdir dengan Kim Jaehan yang pernah menolakku di masa lalu ..."
*
*
*
"Kim Sebin!!!"
Sebin tengah meringkuk di balik selimut, tapi suara sang kakak yang menggema mau tak mau membuatnya membuka mata dengan paksa.
"Ada apa, hyung?" Ia terduduk, sembari menggaruk rambutnya yang memang sudah acak-acakan, berantakan.
Penglihatannya bahkan belum jernih, tapi dari suaranya, ia tahu hyungnya tengah dilanda kepanikan yang luar biasa.
"Sebin-ah, bagaimana ini?!"
"Apanya?"
Jaehan mendekat dan menggoyang bahu Sebin sedikit keras. Tentu tindakan itu membuat omega itu mengerang karena merasakan pusing di kepalanya.
"Hyung, tenanglah ... aku tidak mengerti jika kau panik begini. Katakan dan jelaskan dengan perlahan."
"Yechanie- ah! Bukan, maksudku Shin Yechan, Sebin-ah ... apakah itu bisa terjadi?"
Sebin mengernyitkan dahi, "Apa yang terjadi? Tunggu! Yang kau bicarakan ini Shin Yechan? Bukan Kim Yechan?"
"Ya. Shin Yechan! Apa itu mungkin bisa terjadi? Bagaimana bisa aku berbagi takdir dengannya?"
"Apa?!"
Jaehan mengacak rambutnya, "Bagaimana mungkin aku berbagi takdir dengan inang dari adikku sendiri?!"
*
*
*
Cr. https://x.com/cccxxqcarrot?t=hAoIqoVYPsjPLMTAy7Vaxw&s=09
Happy You here! ❤