"eerrrnggghhh...." Dewa mengerang sambil mengepalkan tangannya saat Bulan kini menggunakan ibu jari untuk mengurut pinggangnya.
"sshhhh" masih dengan kedua jempolnya Bulan mengurut dengan teknik memutar beberapa kali lalu naik ke arah punggung.
Bulan kini mengurut naik turun dari pinggang paling bawah sampai punggung Dewa, membuat suaminya itu mendesah kenikmatan.
"aahhhh aaahhh huhhh" Dewa merileks kan tubuhnya, sungguh pijatan Bulan terasa begitu nikmat di pinggang dan punggungnya yang pegal.
"enak bangeeet" lirih Dewa merasakan tekanan naik turun dari pinggang sampai punggungnya.
Cukup lama Bulan melakukan teknik pijatan itu, hingga Dewa memintanya untuk segera menyudahi kegiatan pijat ini. Bukan karena pegalnya sudah hilang semua tapi karena Dewa tidak tega jika harus meminta Bulan memijat seluruh tubuhnya malam ini juga. Akhirnya Bulan mengakhiri pijatannya dengan menarik tangan Dewa kebelakang, membuat Dewa lagi-lagi merasakan nikmat yang luar biasa.
Dewa menghela nafasnya, "hahhhh lega banget Sayang" ia membalikkan tubuhnya sembari meregangkan kembali kedua tangannya ke atas.Bulan tersenyum puas, setidaknya pijatannya sedikit mengurangi lelah di badan suaminya. Ia hendak beranjak untuk mencuci tangannya dari bekas minyak pijat, tapi tubuhnya ambruk menempel ke dada bidang Dewa saat suaminya itu tiba-tiba menariknya.
"Makasih banyak ya Sayang" ujar Dewa mengecup kening Bulan.
Bulan tersenyum tulus, "Kembali kasih banyak mas, makasiih mas Dewa udah buat kejutan luar biasa hari ini"
Senyuman Bulan perlahan menciut saat hembusan nafas Dewa terasa semakin dekat dan semakin mendekat. Bulan merasa jantungnya seperti akan copot sekarang, Dewa menatapnya intens, wajah pria yang telah menjadi suaminya itu terlihat berkali-kali lipat lebih tampan jika dari dekat seperti ini. Hidung mancung dan rahang tegasnya membuat Bulan tidak ingin mengalihkan matanya.
Tangan kekar Dewa meraih tengkuk Bulan, mendekatkan wajahnya dengan wajah cantik istrinya. Lalu ia kecup lama bibir yang kini sangat ia inginkan.
Selesai dengan kecupan lembutnya yang membuat Bulan tremor, kini Dewa menurunkan tangannya mengusap lengan Bulan lalu naik membelai pipi dan anak rambut yang menutupi leher istirnya.
Dewa kembali mendekatkan wajahnya, kali ini ia melumat habis bibir Bulan penuh gairah.
"Sekarang aja ya? aku udah pening" lirih Dewa dengan suara serak saat sejenak menghentikan ciumannya.
Bulan hanya diam saja, jujur ia bingung harus merespon seperti apa. Sensasi seperti ini baru pertama kali Bulan rasakan, terlintas di pikirannya suaminya ternyata mesum, tapi segera hilang pikiran itu berganti dengan desir aneh yang seolah mengiring Bulan untuk menerima lebih dari sekedar ciuman.
Tanpa menunggu jawaban istrinya, Dewa kini kembali mencium Bulan. Tangan kirinya menopang kepala Bulan sedang tangan kanannya kini mulai bergerilya, merogoh piyama tidur sang istri lalu meraih benda kenyal yang sepertinya akan menjadi mainan baru favoritnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pembantuku Tukang Pijatku
RandomDewa Samudra Bumantara adalah dokter muda berusia 29 tahun yang masih betah menjomblo di saat kakak kembarnya Raga Samudra Bumantara telah menikah bahkan adik kecilnya Ranina pun kini telah cukup lama bersuami. Raga dan Nina telah berkeluarga dan t...