Prolog

41 9 4
                                    


"Betelgeuse!"

Teriakan parau itu membumbung tinggi ke angkasa. Mengacaukan keheningan yang sedari tadi menghiasai lapangan luas di suatu tempat di Autumnland. Rerumputan yang bergoyang menyaksikan sebuah adegan menyakitkan. Di hadapannya, seorang pria tinggi sekitar 192 cm dengan raut muka angkuh menatap penuh rasa jijik. Kedua matanya yang merah dan tajam serupa ular berbisa tak berkedip, walaupun angin dingin menerpa wajahnya. Satu-satunya warna terang yang dimiliki pria itu.

"Kau sudah berjanji padaku," ujar lelaki itu. Suaranya bergetar. Ada aura ketakutan yang menguar, seolah dipikiran sudah penuh dengan prasangka-prasangka buruk. "Kau sudah berjanji kalau akan melangkah bersama mencapai tujuan kita. Mengapa ... kau seenaknya menghancurkan mimpi itu?"

Pria yang bernama Betelgeuse tidak merespons pertanyaan barusan. Dia hanya memandang lawan bicaranya datar. Raut wajah yang tidak bisa didefinisikan maksudnya.

"Katakan, Betelgeuse! Aku sudah bermimpi ... suatu saat semua orang akan mengenal kita berdua. Dua orang paling genius, dua orang yang bersahabat dekat bagaikan setali darah dan dua orang yang akan memimpin dunia ini. Tapi, mimpi itu dipecahkan begitu saja.... berkeping-keping"

"Kau tahu mengapa itu semua bisa terjadi, Valkyrae?" tanya Betelgeuse.

Orang yang bernama Valkyrae memandang lawan bicaranya lekat. Pikirannya saat ini mengharapkan jawaban yang memuaskan kebingungannya. Mata putih tanpa pupil itu, memperlihatkan sorot raut wajah Betelgeuse yang kini mulai menampilkan senyum seringai.

"Aku-telah-berbohong-kepadamu."

Beberapa detik kemudian, Betelgeuse yang menyerupai Raja Iblis tertawa lantang. Sangat lancang sampai-sampai tempat ini menggema dan berguncang. Ia meletakkan satu tangannya ke wajah, menutupi sebelah matanya. Sedangkan, sebelah mata yang lain kini tengah menatap Valkyrae seolah-olah orang yang ditatapnya adalah makhluk paling bodoh di dunia ini.

"Aku berbohong kepadamu tentang semuanya. Itu hanyalah bualanku semata," Betelgeuse berkata antusias. "Bagaimana pun, hanya ada satu tokoh utama yang akan bersinar. Dan itu adalah aku. Tidak ada yang bisa membohongi takdir bintang bahwa akulah satu-satunya yang akan maju. Satu dari empat Half-Blood Noblesses yang berpengaruh. Siapa pun tahu itu, bahkan binatang rendahan sekalipun. Tapi kau, mengapa kau tetap percaya dengan omonganku padahal sekelilingmu sudah berusaha mencegah agar tidak berurusan dengan 'orang paling berbahaya di Nobles University? Jawabannya ... karena kau tersiram sinarku, Valkyrae. Kau menginginkanku. Dan belum lagi, kau sangat gampang dirayu, asal kau tahu. Batu loncatanku yang sangat berharga."

Suara tawa bergema setelah ia berkata-kata. Tawa Betelgeuse yang tampak sangat berpuas diri. Sementara pernyataan itu menghancurkan Valkyrae sehancur-hancurnya. Lelaki naif telah ditusuk dari belakang, dengan kebohongan yang menancap sangat dalam. Sementara waktu, ia tidak dapat berkata apa-apa lagi. Suaranya mendadak dibungkam sesuatu yang tak kasat mata. Hanya mulutnya yang menganga lebar setelah makhluk setengah malakat dan setengah iblis itu mengutarakan kebenaran yang menyakitkan.

"Hidup adalah keindahan yang penuh kebohongan, sedangkan kematian adalah kebenaran yang menyakitkan. Kau sudah pernah mendengar pepatah itu? Jika sudah, aku sarankan agar segera mengubur diri Valkyrae." Betelgeuse lanjut bicara. "Setelah ini, pihak universitas akan menyalahkanmu semuanya karena kekacauan fatal yang sudah terjadi. Dan tesismu sudah jelas akan berakhir gagal seratus persen."

Betelgeuse berjalan mendekati Valkyrae yang terduduk sambil menepuk tangannya seakan-akan ia baru saja menyelesaikan peran yang amat memuaskan. "Aku mengapresiasi semua yang kau lakukan selama ini. Berkatmu, tujuanku sebenarnya sudah tercapai. Terima kasih, Valkyrae."

"Kau kejam. Pengkhianat. Berengsek. Kau sudah mengambil semuanya dariku. Kau menghancurkan hidupku. Tidakkah kau puas dengan itu?"

"Sungguh laki-laki yang malang," bisik Betelgeuse ke telinga Valkyrae. "Sebenarnya aku mengasihani semua kemalangan, kesedihan, kelemahan, keburukan, kenistaan milikmu yang teramat sangat dilumuri dosa. Tapi, kau masih saja memiliki cinta dan dicintai oleh orang lain, bahkan setelah membuat onar bersamaku. Tentu saja itu ilegal. Bagaimana mungkin aku membiarkannya begitu saja?" teriaknya.

Betelgeuse berjalan kembali membelakangi rekannya sambil mengibaskan jubah. "Valkyrae Bundy Harrison, dengan begini aku nyatakan hubunganmu denganku telah selesai. Tidak ada yang perlu kita lakukan lagi karena sejujurnya kau sudah membuatku muak. Sekarang uruslah semua pertanggung jawaban yang akan kau dapatkan setelah sampai di universitas. Percuma saja menyeretku karena semua jejak yang kulakukan sudah bersih. Saranku, cobalah untuk introspeksi diri, Valkyrae. Karena jika tidak begitu, sampai kapanpun kau hanya akan menjadi 'benda' yang hanya bisa dimanfaatkan. Hahahaha ...."

Lalu, di tengah keheningan malam yang semakin memekat, teriakan putus asa sekali lagi menyebar dengan cepat. Teriakan yang mengisyarakatkan kesakitan dan balas dendam.

***

Tales Of Darkness EmperorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang