Halo semua, gimana kabar kalian? Baik-baik aja, kan?
Haha, udah lama banget gue gak update bab baru nih. Kalian ada yang kangen sama kelanjutan dari ceritanya Aksa dan Alexa nggak?
Kalau semisal banyak yang kangen, baca aja bab yang baru gue posting, ya.
***
Hari yang awalnya pagi, sekarang telah berubah menjadi malam. Jam sudah menunjukan pukul 00.00. Semua anggota keluarga Aksa telah tertidur lelap.
Namun dari kejauhan, terdapat tiga pria berbadan kekar sedang mengawasi mansion milik Zidan. Ketiga pria tersebut menggunakan pakaian serba hitam, jadi tidak akan ada yang tau muka dari ketiga pria tersebut.
Setelah terdiam cukup lama, akhirnya ketiga pria itu berjalan menuju mansion milik Zidan dengan menghendap-hendap.
Mereka berjalan menuju jalan belakang mansion agar aksi mereka cepat selesai. Dan saat mereka telah sampai di belakang mansion, ketiga pria tersebut memanjat tembok yang memang menjadi penghalang jalan mereka.
Saat mereka telah sampai di dalam kawasan mansion, mereka membuka pintu mansion yang memang sudah dikunci rapat-rapat oleh pembantu yang ada di mansion dengan alat yang mereka bawa.
1 detik
2 detik
3 detik
Kriet
Ketiga pria berbadan kekar itu bersorak gembira saat pintu yang dikunci itu berhasil terbuka. Dengan cepat, mereka masuk ke dalam mansion.
Setelah berdecak kagum, mereka bertiga berjalan menuju kamar milik Aksa. Mereka membuka pintu kamar Aksa menggunakan alat yang tadi mereka gunakan untuk membuka pintu mansion.
Kriet
Mereka tersenyum miring saat pintu kamar Aksa berhasil terbuka. Saat mereka baru masuk, mereka dapat melihat wajah Aksa yang terlihat polos saat sedang tidur. Ah, mereka jadi tidak tega untuk menculik Aksa.
Mereka berjalan menuju Aksa. Dan saat mereka telah sampai di samping Aksa, salah satu dari mereka mengelus kepala Aksa dengan lembut.
"Gue jadi gak tega mau nyulik dia," ujar pria tersebut. Kedua temannya saling berpandang-pandangan lalu hanya bisa menggedikkan bahu. "Lo mau dibunuh sama Bos?"
Lantas, pria yang tadi mengelus kepala Aksa lembut itu menggeleng cepat saat mendengarkan ucapan dari salah satu temannya. "Yaudah, cepetan!"
Pria itu menganggukan kepalanya. Lalu, tangannya mengeluarkan sebuah kain yang sudah diberi obat bius sebelumnya. Pria tersebut membekap mulut Aksa menggunakan kain tersebut.
Aksa yang sedang terlelap itu pun membuka matanya lalu melotot saat ia melihat terdapat tiga pria asing di dalam kamarnya. Wajah ketiga pria tersebut tidak terlihat jelas, karena mereka menggunakan topeng.
Tangan Aksa mencoba untuk melepaskan tangan kekar pria yang sedang membekapnya itu dengan susah payah. "Hhhmmmmpppp!" teriak Aksa tidak jelas.
Namun semua itu tidak ada gunanya, beberapa detik kemudian tangannya melemah dan luruh. Mata yang awalnya terbuka itu pun tertutup rapat.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Obsesion [End]
Teen Fiction[SEBELUM MEMBACA, MINIMAL FOLLOW AKUN AUTHORNYA DULU] Kisah ini menceritakan seorang lelaki yang harus menjadi bahan obsesian oleh sekelompok mafia yang sangat kejam. Lelaki tersebut dijadikan bahan obsesian karena ada sesuatu hal penting yang mena...