TEASER 11

787 41 8
                                    

Kim Jennie POV

Tiga hari lamanya Nona Lalisa pergi, dan hari ini aku mendengar kabar dari Tuan John bahwa ia telah kembali dari Liburan singkatnya. Pagi-pagi sekali aku berangkat berkerja dengan terburu buru. Sebegitu rindunya aku akan dirinya. Sampai sampai aku tak sabar lagi untuk bertemu dengan dirinya. Tiga hari rasanya sama seperti setahun bagi orang yang sedang jatuh cinta.

Ketika aku sampai didepan rumah mewah itu aku melihat Tuan Arnault sepertinya Bersiap-siap untuk berangkat ke kantornya. Ia pergi diantarkan oleh Tuan Jhon. Aku sama sekali tak melihat Nona Lisa berada disana. Sebab biasanya Nona Lalisa akan mengantarkan suaminya kedepan pintu untuk pergi berkerja. Tetapi sekarang aku tak melihat kehadiran wanita cantik itu. Aku menghampiri Tuan Arnault dan menyapanya. "Selamat Pagi Tuan Arnault" ucapku.

"Selamat Pagi Nona Kim. Senang bertemu denganmu lagi" Sapanya. Senyum Frederic Arnault secerah mentari pagi yang sedang bersinar.

"Anda terlihat sangat baik setelah pulang berlibur, dan itu bagus untuk anda"

Frederic hanya tertawa kecil memperlihatkan deret rapih giginya lalu berkata dengan bangga. "Mungkin karena setelah sekian lama, aku akhirnya bisa menghabiskan wanita tercantik dimataku. Jadi aku merasa sangat bahagia pagi ini"

Oh, jadi itu alasan mengapa kau begitu bersinar pagi ini ? Kau menyukai setiap waktu yang kau habiskan dengan Lalisa ? sementara disini aku menahan diriku untuk tidak mengganggu kalian karena Lalisa yang memintanya.

"Sepertinya anda harus sering-sering menghabiskan waktu liburan bersama dengan nyonya Arnault. Agar anda terlihat sebahagia ini setiap hari"

Tentu saja aku tak tulus jika berkata seperti ini, bahkan aku mengucapkannya utuh sambil tersenyum. Frederic menjawab lagi. "Ya, tentu saja. Aku harap aku bisa, tetapi semua pekerjaan ingin membantaiku padahal aku hanya pergi selama tiga hari"

"Namun akan usahakan agar kami bisa pergi berlibur lebih sering. Terimakasih atas saranmu Nona Kim" Tuan Frederic pun segera memasuki mobil dan Tuan John pergi mengantarkannya untuk kekantor.

Aku sama sekali tak ingin menyia-nyoakan waktuku meski hanya sedetik. Kedua kakiku berderap cepat mengejar Ruang Pribadi Nyonya Arnault. Tempat dimana kecintaanku berisitrahat dengan tenang. Ketika aku sampai disana, kulihat ada Nyonya Herz yang baru saja keluar dari ruangan Lalisa Manoban.

"Apakah Nyoya didalam ?" Tanyaku pada Nyonya Herz. Aku inin membuka Pintu tetapi Nyonya Herz menghalangi aku dengan tubuhnya.

"Kau mau apa ?" Ucapnya ketus. Aku bergeser kekiri, maka ia juga akan kekiri, Aku berpindah kekanan, makai a juga menghadangku dari sisi kanan. Nyonya Herz benar-benar tidak memberi aku celah untuk memasuki pintu ruangan Lalisa.

"Apa-apan kau ini ? Minggir dari jalanku!" ucapku kesal.

Tetapi wanita paruh baya itu tak mau mengalah. "Kau yang harus menyingkir Nona" bantahnya dengan tak kalah keras.

Hei ? Siapa dia ? mengapa dia malah menghalangi aku untuk bertemu dengan kekasihku ? dahiku bertaut rapat dan aku menatapnya sinis dengan mata kucingku yang tajam.

"Apa urusanmu menghalangiku ? Aku adalah sekretaris Nyonya Arnault, aku berhak untuk bertemu dengannya !"

Nyonya Herz tersenyum miring sebali berpangku tangan, tak sedikitpun ia bergeming untuk bergeser dan memberiku jalan. "Kau pikir, siapa yang telah memperintahkan aku seperti ini?"

"Apa aku menjadi penjaga pintu seperti ini karena keinginanku sendiri ?"

"Tidak Nona Kim. Justru aku bertindak sesuai dengan perintah. Nyonya Arnault sendiri yang bilang padaku bahwa ia sedang tak ingin bertemu dengan siapapun"

MISTRESS (Ebook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang