53

6.3K 367 31
                                    

🍒🍒🍒

Keisha pingsan, sangking kagetnya gadis itu pingsan dengan waktu yang lama. Membuat semua orang menjadi khawatir, dan sampai memanggil dokter untuk datang ke rumah.

Marlon mondar-mandir didepan kasur Keisha, dia menatap gadis itu penuh kekhawatiran. Dia saja kaget dengan keberadaan Keisha tadi yang sudah melihat mereka, benar-benar kaget.

Namun siapa yang lebih kaget? Marlon atau Keisha? Keisha yang tak menyangka bahwa selama ini dia bersama laki-laki lain, bukan bersama Marlon. Dan dia membagi perhatiannya kepada laki-laki lain, dia memanggil suami pada laki-laki lain.

Laki-laki itu berhenti berjalan lalu dia mendekat kearah tempat tidur kedua bayinya, tangannya bergerak menyentuh Kevin dan Sheila yang tertidur dengan pulas.

"Eugh.."

Marlon menoleh, menatap keisha yang bergerak gelisah. Laki-laki itu menghampiri nya dan mulai membangunkannya dengan perlahan-lahan. "Sayang, sayang?" panggil Marlon dengan pelan.

Keisha tetap saja bergerak gelisah, "eugh.. k-kalian.. membohongiku.." lirih gadis itu diluar kesadarannya.

Marlon sempat diam sebentar mendengar ucapan gadisnya, lalu dia menepuk-nepuk pipi Keisha dengan pelan-pelan. "Sayang, bangun.. Sayang, Keisha.. Keisha" panggil Marlon.

Keisha diam bergerak, matanya perlahan membuka. Yang pertama dia lihat pastinya Marlon yang tersenyum saat Keisha mulai sadarkan diri, namun gadis itu bukannya senang dia malah mendorong kuat tubuh Marlon mundur.

Lalu dia merubah posisinya menjadi duduk, memojokkan diri ditepi kasur. Dia menggeleng kuat, "menjauh! menjauh! aku tau kamu bukan suamiku! Pergi!! Pergi!" Keisha menjerit meminta Marlon untuk pergi.

Marlon menghela napas kasar, dia mencoba mendekat tapi dengan beraninya Keisha memecahkan gelas itu dan mengambil serpihan gelas itu lalu ia sodorkan pada Marlon yang mencoba mendekatinya.

Marlon langsung mundur, lalu dia was-was bersiap mengambil pergerakan untuk meraih benda tajam itu dari tangan Keisha.

"Mundur! Aku tau kamu bukan suamiku! Pergi!" Keisha masih tidak mempercayai laki-laki yang berada didepannya itu.

Marlon diam, dia mundur membiarkan Keisha untuk menenangkan dirinya dan pikirannya. Gadis itu perlahan meletakkan serpihan gelas itu, lalu dia duduk di lantai dan menekuk kedua lututnya.

Suara tangisan gadis itu mulai terdengar, Keisha menunduk dan menangis.

Marlon dengan perlahan mendekat, dia mengambil ancang-ancang untuk memeluk gadis itu.

Hap!

Marlon mengunci pergerakan Keisha yang baru saja ingin memberontak, laki-laki itu langsung mendekap Keisha dengan lembut dan penuh kehangatan. Gadis itu menangis sekencang mungkin dalam pelukan Marlon.

Entah setengah sadar atau bagaimana, gadis itu tetap menyuruh Marlon untuk keluar dan dia masih belum percaya siapa laki-laki yang memeluknya saat ini.

"Pergi.. Kamu bukan suamiku.. Hiks.. Kalian jahat, kenapa kalian lakuin ini.. Hiks.. Hiks.. Lepas, pergi..!"

Marlon memejamkan matanya, menahan rasa sakit bahunya yang digigit oleh Keisha agar dia melepaskan pelukannya. Tidak akan, Marlon tidak akan melepaskan pelukannya sebelum dia bisa menenangkan gadis itu.

Beberapa menit kemudian, hening tak ada lagi suara isakkan gadis itu. Ternyata gadis itu tengah melamun menatap kearah lain, Marlon menatapnya sejenak lalu kembali memeluknya sebelum gadis itu memberontak kembali.

BTGOAP [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang