bukan saudara?

435 41 18
                                    

P, halowwwww

Selamat membaca.

Janlup vote and komen.

Mohon tandai jika ada kesalahan dalam penulisan.

~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•••
"Sepertinya Tara sedang berpura-pura cuek untuk mendapatkan perhatian," ucap salah seorang teman Raga, yaitu Rio.

"Benar," Rafa setuju dengan perkataan Rio, begitu juga dengan semua orang, kecuali satu orang... orang itu adalah Samudra. Sedari tadi, ia justru tersenyum melihat perubahan Tara.

Sementara itu, Raga hanya diam memikirkan Tara. Raga melihat begitu banyak kebencian dan luka saat melihat mata Tara.

"Kenapa lo diam?" Rio menyenggol bahu Raga, membuat Raga berhenti melamun.

Setelah itu, Rio mendekati seorang pria yang sedari tadi terus diam. Rio menepuk bahu pria itu.

"Kenapa lo juga diam dari tadi?" Pria itu hanya menatap Rio dengan dingin. Rio cengengesan dan menjauh dari pria itu karena takut dengan tatapan dingin pria itu, yang ternyata adalah protagonis pria bernama Kevin.

Di sisi lain, di kamar Raya...

Raya terlihat sedang mengerjakan tugas sekolah Taraya yang sangat banyak, karena Taraya memang gadis yang malas mengerjakan PR. Setelah selesai mengerjakan tugas sekolah milik Taraya, Raya kembali ke kasurnya dan memainkan ponsel milik Taraya.

Kemudian, Raya merasa bosan dan memutuskan untuk keluar dari kamarnya. Raya melewati kedua abang dan orang tuanya begitu saja, karena masih tidak siap untuk berbicara dengan orang yang menurutnya masih asing.

Lion tiba-tiba menahan tangan Raya. "Anak yang tidak sopan! Kau keluar rumah tanpa izin dan melewati kami begitu saja," bentar Lion sembari mencengkram kuat tangan Raya.

"Sayangnya, aku melupakan semua sopan santun itu karena kedua orang tua ku sudah tidak mengajarkan itu sejak aku berumur 6 tahun... dan aku rasa Anda sangat tahu itu," ucap Raya lalu melangkah pergi ke luar rumah.

Lion terdiam mendengar penjelasan Raya.

Raya sekarang berada di luar rumah tapat nya di sebuah jalan yang sepi, Raya kini sedang berusaha untuk mencari ketenangan.

Raya kemudian melihat seorang gadis yang sedang duduk ketakutan karena seorang preman berjalan mendekati gadis itu dengan tatapan mesum.
Raya dengan cepat melangkah ke arah Gadis itu dan memukul bagian tengkuk preman itu membuat preman itu seketika pingsan.

Raya lalu menjulurkan tangan nya untuk membantu gadis itu berdiri dari Tanah..

Gadis itu perlahan meraih tangan Raya dengan wajah yang di penuhi air mata.

"Kamu gapapa?" Tanya Raya sembari membantu gadis itu membersihkan Tanah di pakaian gadis itu.

"Tara.. makasih sudah menyelamatkan Ku, jika tidak ada kamu kemungkinan aku..... aku" gadis itu memeluk Raya sambil menangis dan berterima kasih kepada Raya.

Raya sedikit terkejut dengan pelukan dan ucapan dari gadis yang sedang memeluk nya ini.

"Ia adalah protagonis wanita nona, jadi anda tidak perlu bingung jika ia mengenal anda"

Raya merasa kurang nyaman saat Audrey memeluk nya jadi ia melepaskan pelukan dari Audrey "sama sama"

Raya kemudian melihat luka di tangan Audrey.

"Lio bisa kah kau memberikan ku obat"

"Tentu nona...anda bisa mengambil nya di saku celana anda"

Call Me RayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang