🩵32🩵

5.3K 312 26
                                    

Mendengar pertanyaan Salma tentang boleh atau tidaknya Salma berjuang mencintai putranya tentu membuat bu Ani terdiam. Jujur bu Ani tak menyangka Anggis yang ia kira sudah cukup berani mencintai Rony ternyata ada yang jauh lebih berani bahkan diluar nalar keberaniannya dalam mengungkapkan perasaannya pada sang putra yakni Salma.

Perempuan yang baru saja ia kenal dan belum begitu ia ketahui seluk beluk kehidupan kini meminta izin padanya untuk mencintai Rony putranya membuatnya bingung harus berkata apa.

"Mungkin ibu merasa ini terlalu cepat terlebih ibu baru kali pertama bertemu dengan Salma, tapi Salma rasa ini waktu yang tepat untuk Salma bilang sama ibu supaya ibu enggak perlu menerka-nerka sikap Salma pada Rony, karena memang pada nyatanya Salma jatuh cinta sama Rony." Tutur Salma

Mendengar penuturan Salma membuat bu Ani menarik nafas sejenak dan menghembuskannya secara perlahan.

"Salma, sebelumnya ibu ucapkan terima kasih Salma sudah berkenan menjawab pertanyaan ibu." Ujar Bu Ani

"Sama-sama bu." Jawab Salma

"Lalu soal mencintai Rony, ibu rasa semua orang berhak mencinta dan dicinta, termasuk kamu yang mencintai Rony, selagi Rony belum memiliki ikatan dengan siapapun semua orang berhak mencintainya dan berusaha mendapatkan hatinya termasuk kamu, tapi satu pesan ibu sama Salma, mencintai bukan berarti harus memiliki, dan resiko jatuh cinta adalah sakit hati. Jadi persiapkan diri kamu saat kamu mulai memasuki dunia cinta karena kita tidak pernah tau kapan luka itu akan datang menyambar." Jelas bu Ani

"Ibu hanya bisa mendoakan semoga usaha kamu mendapatkan cinta Rony membuahkan hasil sesuia keinginan, karena sejatinya meski Rony anak ibu, ibu tidak ada hak untuk mengatur kehidupannya terlebih soal hatinya ya, ibu mengizinkan Salma untuk berjuang mendapatkan Rony." Ujar bu Ani

Mendengar jawaban bu Ani membuat rasa bahagia seketika menyeruak dalam benak Salma, secara tidak langsung dirinya tengah mengantongi restu dari ibu Rony, dan restu seorang ibu tentu tidak main-main, besar harapan Salma dari restu bu Ani yang mengizinkan berjuang mendapatkan cinta Rony bisa membuatnya benar-benar bersanding dengan Rony.

"Makasih banyak ya bu, makasih banget ibu udah bolehkan Salma mencintai anak ibu." Ucap Salma

"Sama-sama Salma, tapi ingat ya ibu hanya bisa mendoakan saja, ibu tidak bisa merubah apapun keputusan Rony nantinya ya." Ujar bu Ani

"Iya bu, restu dari ibu lebih dari cukup untuk Salma semakin yakin bahwa mencintai Rony bukanlah hal yang salah." Ucap Salma

"Semangat selalu ya Salma." Ucap bu Ani

"Terima kasih ibu, mau peluk ibu boleh?" Tanya Salma

"Boleh dong."

Salma pun memeluk bu Ani dengan hangat sembari mengulas senyum bahagia, pantas saja Rony bisa menjadi lelaki sebaik itu, jika ibu yang mendidiknya saja sebaik ini, begitulah isi pikiran Salma saat memeluk bu Ani.

"Bu, apa boleh Salma tanya sesuatu sama ibu?" Tanya Salma selepas melepas pelukannya pada bu Ani.

"Tentu boleh dong, ibu aja boleh tanya sama Salma masa iya Salma enggak boleh tanya sama ibu, mau tanya apa Salma?" Tanya bu Ani

"Hmm, tapi kalau ibu enggak berkenan menjawab juga enggak papa kok Bu, sebab pertanyaan Salma ini soal Anggis bu, apa Salma boleh tau hubungan Rony dan Anggis itu seperti apa? Sebab Salma lihat Anggis begitu akrab dengan Rony dan tampak lebih dari seorang teman biasa, tapi sungguh bu, kalau ibu enggak berkenan menjawab Salma enggak papa sebab Salma bertanya hanya ingin memastikan saja bahwa langkah Salma berjuang memenangkan hati Rony sudah benar atau perlu dipikirkan terlebih ada wanita lain yang mungkin bisa dibilang sebagai kandidat calon menantu ibu." Tutur Salma

ANANTARA  (SEGERA TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang